Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Berita Tempo Plus

Tidak diberi visa

Lukman hakim, 47, juru kamera dan sutradara film, pernah ditolak mengurus visa oleh imigrasi karena disangka lukman hakim ketua dema ui, ketika akan suting film di bawah lindungan ka'bah di mekah. (pt)

25 Februari 1978 | 00.00 WIB

Tidak diberi visa
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
DI Jakarta, paling tidak ada dua Lukman Hakim. Yang pertama Lukman Hakim dari Universitas Indonesia, Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia. Tampang Lukman yang dari UI cukup ngganteng. Anak Palembang, 26 tahun, duduk di tingkat IV FIPIA. Lukman Hakim yang lain ialah yang dulunya juru kamera (sejak 1954) dan kini mencoba peruntungan sebagai sutradara film, mulai 1974. Film-film yang disutradarainya antara lain Dikejar Dosa (1974), Malam Pengantin (1975) dan Cinta Rahasia (1976). Lukman menginjak kariernya ketika dulu Garuda Film mengangkatnya sebagai pembantu juru kamera selama 5 tahun. Tahun 1959 dia berhasil jadi juru kamera penuh, dan film-film yang ditembak lewat kameranya antara lain Holopis Kuntul Baris, Daerah Tak Bertuan (1963), Madju Tak Gentar (1965) Laki-Laki Tak Bernama(1969), Beranak Dalam Kubur (1971), Kehormatan (1973). Dalam Festival Film lndonesia 1973, ia berhasil meraih piala Citra sebagai juru kamera terbaik untuk Perkawinan. Dua tahun berikutnya dalam acara yang sama, Lukman mendapat piala yang sama pula untuk film-film Dikejar Dosa (1975) dan Senyum Di Pagi Bulan Desember (1976). Sekarang dia sedang menjuru-kamerai film Di Bawah Lindungn Ka'bah. Untuk keperluan itu, dia harus ke Mekah. Urusan paspor dan visa pun diurusnya, dan di sinilah cerita mulai. Pihak Imigrasi menolak memberi visa Lukman. "Masakan saya dikira Lukman Hakim UI," katanya. Lukman Hakim yang dari film ini nama lengkapnya Lukman Hakim Nain. Umurnya pun cukup banyak bedanya dengan Lukman UI. Lnkman Hakirn yang lahir di pinggiran Danau Kerinci, Sumatera Barat ini, usianya 47 tahun. Urusan visa bisa selesai setelah isterinya campur tangan: menulis surat pernyataan bahwa suaminya betul pekerja film, bukan mahasiswa UI. Lukman film ini malah hanya pernah duduk di kelas III SMA dan kemudian mengikuti kursus memotret di Bandung. "Wah, Imigrasi 'ni main-main kali. Tentunya mereka kan tahu, Lukman Hakim Nain lebih dulu terkenal dari Lukman Hakim UI," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus