HASJIM Ning berpetuah dan membuka rahasia. Jumat malam pekan lalu, pengusaha besar itu berulang tahun ke-70 di rumahnya yang luas di Jalan Cikini, Jakarta. Ratusan tamu hadir: pengusaha, pejabat, dan artis. Yang berulang tahun pun sehat-sehat saja, malah tampak lebih muda dan segar. Ia, misalnya, sanggup berajojing dalam beberapa lagu yang dinyanyikan Gatot Sunyoto dan Elly Kasim. "Saya pun biasa menyetir mobil sendiri. Juga sanggup menyetir kapal pesiar pribadi," katanya. Lalu petuahnya: "Jadi orang mesti baik-baik, jangan yang tidak-tidak. Kalau marah jangan ditahan. Makan jangan terlalu kenyang," kata Hasjim yang penuh ceria ditemani istrinya, Ratna Maida -- ini istri keempat. Tapi kemudian ia mengakui ada satu rahasia lagi. "Sejak 1965 saya minum pil Gero H3 buatan Prof. Ana Aslan dari Rumania," kata bapak lima anak ini. Soal lain yang tak rahasia, Hasjim Ning memang telah menjual rumahnya yang mewah dan luas di Pakubuwono, Kebayoran Baru. "Saya jual kepada Probosutedjo dengan harga pasar," katanya. Pengusaha yang pernah dijuluki raja mobil Indonesia itu kini tak lagi sebagai eksekutif di berbagai perusahaannya. "Saya hanya sebagai presiden komisaris di 19 perusahaan saya. Saham-saham itu pun saya himpun lewat PT Ningz ("z" itu dari bahasa Belanda zoon, anak laki-laki) & Associates. Saya ingin semuanya utuh," katanya. "Soal lain-lain silakan baca buku saya." Yang dimaksud buku otobiografinya yang dibagikan malam itu. Berjudul Pasang Surut Pengusaha Pejuang, ditulis oleh A.A. Navis, pengarang novel Robohnya Surau Kami. Dan pengarang itu tampaknya begitu mengagumi sang pengusaha. Katanya, "Ia sangat kuat daya ingatnya. Ia ingat tanggal, bulan, dan nama tempat serta siapa yang terlibat dalam berbagai peristiwa dalam biografi ini."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini