BUKAN untuk menandingi Kerajaan Inggris, jika upacara perkawinan di Keraton Surakarta Hadiningrat, Kamis pekan lalu, berlangsung meriah. Ini kebetulan kedua mempelai berdarah biru dan dari kalangan istana sendiri. G.R.A.Y. Kus Ondowiyah, pengantin putri yang memperoleh gelar Gusti Kanjeng Ratu Alit lantaran ia putri sulung Paku Buwono XII, disunting B.R.M. Susatya, S.H., masih kerabat keraton. Lain dari biasanya, kedua pengantin terlebih dahulu menghadap petugas Catatan Sipil di Bangsal Morokoto. Keduanya membacakan pernyataan "bersepakat untuk saling mencinta" -- bukannya menunggu pertanyaan petugas. Ini ada sebabnya. Kus Ondowiyah, janda dengan dua putri, sedang Susatya duda tanpa anak. "Kami melanjutkan kisah cinta lama, cinta pertama," kata Kus, kini 38. "Sejak di SMP kami rukun dan mesra saling mencinta." Susatya, 42, menambahkan, "Semoga kami dapat berkah dan lestari." Kemudian mereka mengutip kata-kata pujangga keraton Yosodipuro I yang mengatakan -- entah dalam serat apa cinta pertama itu adalah anugerah dan murni kadarnya. Karena itu punya kekuatan mengubah arah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini