Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Ulang tahun Leppenas

Ibnu sutowo eks dirut pertamina, 65, menghadiri ultah leppenas bersama istrinya. biografinya yang di susun mara karma yang diterbitkan pt. gunung agung dilarang beredar. (pt)

6 Oktober 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BANYAK orang menyalami ketika Ibnu Sutowo, bersama isterinya, Ny Zulaecha, masuk ruangan Golden Ball Room Hotel Hilton, 26 September lalu. Bukan karena LEPPENAS (Lembaga Penunjang Pembangunan Nasional) yang diketuai Prof. Dr. Yusuf Ismail merayakan ulang tahunnya yang kesatu malam itu. Tapi bekas Dir-Ut Pertamina, yang termasuk salah satu undangan LEPPENAS, tiga hari sebelumnya genap berusia 65 tahun. "Saya tahu mengundang orang, tapi siapa yang datang welkom," kata Ibnu Sutowo. Suatu pesta kecil memang berlangsung di rumah kediamannya di Jalan Tanjung 23 September. Dan yang hadir, seperti kata Marah Junus bekas Kepala Humas Pertamina, cuma dari kalangan dekat. Antara lain Direktur Umum Pertamina Soedarno Martosewojo, Direktur Pemasaran Dalam Negeri Judo Sembono. Juga Menteri Ristek Dr. B. Habibie, yang pernah menjabat Kepala Divisi Tehnologi Maju Pertamina. Adalah Ibnu Sutowo yang dulu mengajak pulang Habibie yang lama bermukim di Jerman Barat dan memberinya tempat di Indonesia. Ada hal menarik dari bekas raja minyak itu: biografinya, disusun Mara Karma, diterbitkan PT Gunung Agung, rnenurut koran The Indonesian Observer (mengutip sumber kantor berita Perancis AFP) telah dilarang beredar. Apa komentar Ibnu? "Saya juga mendengar, tapi saya tak punya urusan dengan itu." Buku 300 halaman itu, dengan sampul Letjen Ibnu Sutowo dalam seragam militer sebenarnya tak memuat hal yang bisa dianggap konroversil. Juga tak ada kata pengantar atau sambutan Ibnu sendiri. "Saya bahkan tak pernah membaca naskahnya," katanya. Dan sampai akhir minggu lalu masih beredar di pasaran. Ibnu sendiri, mengenakan batik Madura berwarna merah bata, tampak santai. Ia undangan yang pertama muncul dan juga pulang paling akhir lalu meneruskan malamnya di Hilton bersama isterinya. Apa sudah boleh diwawancarai? "Untuk omong-omong boleh saja, tapi untuk dimuat lebih baik tidak," katanya. Dia lebih suka diam rupanya, meskipun tak berarti harus "diam di rumah".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus