Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Ulang tahun perkawinan ke-20

Grace kelly berhasil memenuhi semua harapan rainer 20 tahun sebagai ibu negara ia berhasil melupakan hollywood, selain mengurusi anak. perhatiannya juga pada kegiatan sosial, toko mode dan lain-lain. (pt)

14 Februari 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

GRACE Kelly, bekas bintang film yang kini menjadi "first lady" di kerajan judi, Monaco, tahun ini akan memperingati ulang tahun perkawinannya ke 20. Kelly menikah dengan Pangeran Rainier 18 April 1956. Ketika itu sedang di puncak kepopulerannya sebagai aktris, yang sudah menempati kedudukan ke 2 dalam urutan 10 bintang-bintang puncak Hollywood, di atas tempat John Wayne, Marlon Brando, Humphrey Bogart dan Gary Cooper, Dalam urutan bintang wanita, ia menempati urutan pertama. "Dulu Gret, Garbo, kemudian Ingrid Berman, dan sekarang ini Kelly", kata sutradara Alfred Hitchcock ketika itu, "mereka cantik-cantik dan kelihatan pendiam". Di samping itu, Kelly memang seorang yang tabah dan ulet. Ternyata ketabahan Kelly bukan hanya untuk mencapai puncak karirnya sebagai bintang, tapi lebih dari itu. Sebagai Ratu di sebuah kerajaan yang luasnya hanya setengah mil persegi itu, Kelly telah berhasil memenuhi semua harapan Rainier. Dicintai rakyat dan meninggalkan dunia film samasekali. "Semua yang dikehendaki Yang Mulia, bagi saya sangat menyenangkan" kata Kelly kepada wartawan. Kelly kini bahkan sudah tidak suka dengan keadaan di Hollywood. Ketika belum lama ini ia berkunjung ke sana, ia mengatakan: "Film-film yang dibikin di sana sekarang, benar-benar menguatirkan. Mereka banyak membuat film tanpa rasa tanggung jawab terhadap publik" Kelly kabarnya juga sangat risau dengan banyaknya penerbitan-penerbitan porno. "Saya sudah sering memperingatkan para penjualnya, tetapi mereka mengatakan itulah yang banyak disukai orang". 20 tahun sebagai ibu negara, nampaknya banyak berpengaruh pada Kelly buat melupakan kehidupan Hollywood. Dulu ia terkenal sebagai wanita tipe Inggeris Kuno, yang tenang, gemulai dan percaya pada diri sendiri. Perhatiannya kini tercurah pada ketiga anaknya, Caroline, 18 tahun, Albert, 17 tahun dan Stephenie, 10 tahun. Tetapi sebagai Ratu, tidak sedikit tugas-tugas yang harus dilakukan. Baik yang resmi sebagai Ratu maupun dalam kegiatan sosial. Ia memimpin dua buah toko mode, yang hasilnya untuk membiayai kegiatan yayasannya. Juga giat dalam kontes-kontes merangkai bunga. Tahun lalu, ketika baru selesai mengikuti acara-acara resmi, Kelly- nampak capai "Saya seorang yang hanya hisa menyelesaikan satu tugas dalam satu waktu. Tetapi yang kini dituntut dari saya enam pekerjaan sekaligus, dan semuanya harus selesai dengan hasil yang sama baiknya". "Jangan bilang 'action', tapi 'Marlon'!", kata Marlon Brando menasehati sutradara Arthur Penn, sambil menunggang seekor kuda abu-abu Ketika itu sedang membikin film The Missouri Breaks, yang disutradarai Arthur Penn Brando, 51 tahun, perutnya membuncit dan nampak gembrot sekali, memegang peran utama sebagai tokoh pembunuh bayaran, melawan musuhnya Jack Nicholson. Sebuah film western. Brando tahun lalu menolak hadiah Oscar yang dimenangkannya, sebagai protes dan pernyataan simpatinya terhadap perjuangan orang-orang Indian. Dalam film ini pun Brando mencoba memasukkan semangat membela bangsa "kulit merah" itu, meskipun tak berhasil. Pandangan plitik Brando memang tidak main-main. Wartawan The New York Times, Jim Watters, tidak perlu mengajukan pertanyaan banyak-banyak, ketika akhir tahun lalu menginterviu Brando di tengah-tengah kesibukannya membikin The Missouri Breaks. Seperti sedang memberi ceramah, selama dua jam Brando bicara. Bicaranya lancar, jelas, terperinci dan diuraikan dengan santai "Saya kira, yang paling baik kita bicarakan adalah masalah ketidak pastian kita sebagai bangsa" katanya, antara lain "Maksud saya, setelah 200 tahun sebagai bangsa (Amerika), kini kita jadi seperti dalam suatu rumah gila. Sementara sebagian dari kita menggembar-gemborkan ke sana ke mari, di tengah-tengah kita CIA menembaki setiap orang atau merencanakan pembunuhan, atau membuat orang terpaksa meloncat dari jendela, karena diberi LSD. Dan kita juga punya Nixon -- yang tidak juga masuk penjara, sementara Denni Banks (Pimpinan Gerakan orang-orang lndian) hilang dari muka bumi. Perhatian Brando terhadap masalah politik, sebenarnya bukan baru sekarang saja. Jauh sebelum ia dikabarkan menaruh simpati dengan nasib perjuangan orang-orang Indian Amerika, ia sudah menaruh perhatian dengan Martin Luther King, pendeta kulit hitam, yang memperjuangkan persamaan hak, dan kemudian mati terbunuh itu. Brando menguraikan panjang lebar tentang ketidak adilan dalam masyarakat dan demokrasi, terutama yang menyangkut hak-hak orang Indian "Tahukah anda" katanya kepada Watters, "satu-satunya ras yang tidak mempunyai perwakilan di PBB adalah kulit merah. Dunia Ketiga selalu mengatakan kepada kita, bahwa mereka bangsa-bangsa yang miskin tetapi bermental teguh. Suku Indian juga termasuk dalam Dunia Ketiga. Mereka tentu akan mendapat simpati dari bangsa-bangsa yang menganggap PBB sebagai lembaga-yang bisa mengoreksi adanya ketidakadilan". Nah, mana dia si Winnetou?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus