Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Mengapa peking menyokong asean?

Rrc merangkul dunia ke-3 dan menetralisir kekuatan menengah sebagai upaya untuk menolak persekongkolan as dan us. taktik ini diperoleh dari taktik mao yang merangkul tani miskin untuk melawan tuan tanah.

14 Februari 1976 | 00.00 WIB

Mengapa peking menyokong asean?
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Pengantar Redaksi: A. Dahana adalah lulusan jurusan Sinologi dari Universitas Indonesia dan Cornell University AS. Dengan latar belakang akademis itu ia banyak membahas masalah-masalah Cina. WAKTUNYA: Agustus l946 Cina sedang dilanda hebat perang saudara Komunis lawan Nasionalis tua tahun sebelum RRC berdiri. Situasi dunia Jerman dan Jepang baru saja bertekuk lutut kepada Sekutu. Akhir Perang Dunia II Dentuman peluru tak ada lagi. Tapi tak berarti dunia aman. Perang mencapai babak baru ' Perang Dingin", yang merupakan persaingan antara blok Barat yang dipilnpin AS, dengan blok Timur, dipimpin Uni Soviet. Perang ini dinamakan "imperialisme lawan sosialisme", kata orang-orang komunis Atau, "dunia bebas" lawan ' dunia tidak bebas". kata orang Barat. Pada Agustus 1946 itulah Mao Tse-tung menerangkan wawancara dengan Anna Louise Strong. Wartawati Amerika ini menaruh simpati atas perjuangan Mao. Wawancara tersebut bersejarah, karena di dalamnya Mao membeberkan konsep global Cina -- yang sampai kini dianut RRC. ZONE PERANTARA Kepada nona Strong, Mao menerangkan analisanya mengenai situasi dunia setelah Perang Dunia II dan mulai timbullah rivalitas antara Barat dan Timur AS dan Uni Soviet, menurut Mao, dipisahkan oleh suatu wilayah sangat luas yang meliputi negeri-negeri kapitalis, kolonial dan setengah kolonial, terletak di Eropa, Asia dan Afrika. Wilayah luas inilah yang kemudian disebut Mao sebagai suatu "one (wilayah) perantara" Menurut Mao, sebelum AS menaklukkan negeri-negeri yang terletak di "zone perantara" ini, suatu serangan yang ditujukan terhadap Uni Soviet mustahil. Mengenai kegiatan Amerika pada waktu itu Mao seterusnya berkata: Dewasa ini d i Pasifik Amerika menguasai daerah yang lebih luas dari jajahan Inggeris di masa lalu. Ia menguasai Jepang sebagian dari Cina yang masih di bawah Kuomintang sebagian Eropa dan Pasifik Selatan. Amerika Tengah dan Selatan sudah sejak lama ada di tangannya. Sekarang dengan segala cara sedang berusaha untuk menguasai Inggeris dan Eropa Barat. Dengan segala cara ia sedang mempersiapkan kekuatan militer besar-besaran dan mendirikan pangkalan-pangkalan militer di banyak negara. Benar pangkalan-pangkalan dan persia. Dan militer tersebut ditujukan terhadap Uni Soviet, tapi bukan Uni Soviet melainkan negeri-negeri yang ada basis militer inilah yang pertama-tama akan jadi sasaran agresinya. Sebagai akibatnya rakyat-rakyat di negeri itu tak akan akan rela untuk jadi korban agresi. Mereka akan bangkit melawannya. Jadi, menurut pendapat Mao, ' zone perantara" itu -- Cina termasuk di dalamnya -- punya arti strategis penting. Daerah ini akan jadi arena utama pergulatan melawan imperialisme. Juga, garis pertahanan terbaik bagi blok sosialis. Blok sosialis dengan rakyat-rakyat yang ada di "zone perantara" ini bertujuan sama, yaitu melawan musuh yang sama. "imperialisme di bawah pimpinan Amerika". Menurut John Gittings, dalam karangannya "New Light On Mao" (The Cinaa Quarterly, No 60, 1974), formula Mao mengenai zone perantara" tak banyak disebut-sebut dalam pernyataan RRC di tahun-tahun pertama berdirinya. Mungkin karena keberatan Uni Soviet, yang dinilai sebagai pihak yang reakti dan pasif dalam melawan Imperialisme. Sampal pertengahan tahun 50-an Cina agak "santai" dalam menghadapi gerak-gerik perang dingin AS. Seperti dilukiskan suatu pernyataan Mao tahun 1958. Menurut Mao, tujuan utama Amerika pada masa itu tetap untuk menjadi "tirani" di "zone perantara" Dunia Sosialis tidak akan diserang atau didudukinya, kecuali ada perpecahan dan kekacauan di situ. Persekutuan-persekutuan militer memang agresif. Tapi setidak-tidaknya, selama blok sosialis kuat, tidak ditujukan terhadapnya Persekutuan militer itu sebenarnya ditujukan kepada negara-negara yang baru merdeka. YANG PERTAMA & KEDUA Pertikaian ideologi Moskow-Peking yang memuncak menjelang pertengahan 60-an mendorong Mao perkembangkan teori ini. Tahun 1964, "zone perantara" telah terdiri dari dua bagian "zone perantara pertama", termasuk di dalamnya Asia Afrika dan Amerika Latin "Zone perantara kedua", merupakan negara-negara kapitalis "kelas dua" Eropa, Kanada, Australia, Jepang dan Selandia Baru. Bagaimana sekarang? Keadaan dunia tahun 70-an dinilai Peking sebagai sedang berada dalam proses "penceraian dan pengelompokan yang besar". Cina dan Albania makin menjauh dari orbit Moskow Rumania bersikap makin netral dalam cekcok ideologi Rusia-Cina. Eropa Barat lebih independen terhadap Amerika. Begitu pun sekutu-sekutu AS di Asia Konsep "zone perantara" masih dipertahankan, tapi dalam konteks yang lebih besar. Kedua superpower, yaitu "imperialisme Amerika" dan "sosial-imperialisme Uni Soviet" telah terlibat dalam suatu "persekongkolan" untuk membagi-bagi dunia, (artinya "zone perantara" ke satu maupun yang ke-dua), ke dalam kotak-kotak yang di bawah pengaruh masing-masing Cina menolak "persekongkolan' ini. Caranya: merangkul kekuatan lemah, yaitu Dunia Ketiga, yang terletak di "zone perantara pertama" dan menetralisir kekuatan menengah atau negara-negara yang ada di "zone perantara kedua". Bersama dengan mereka, Cina melawan kedua superpower. Taktik ini diperoleh Mao dari pengalaman semasa bergerilya di pedesaan Cina dari tahun 20-an sampai 1949 di masa itu, untuk memobilisir perlawanan terhadap musuh-musuh komunis digunakanlah taktik "merangkul tani miskin, menetralisir atau kalau bisa menarik juga tani menengah, dan bersama-sama dengan mereka mengganyang tuan-tuan tanah". Sokongan RRC terhadap ASEAN, yang tiba-tiba muncul dan terdengar, mungkin dapat ditelusuri dengan bertitik olak dari teori Mao ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus