DULU Ny. Fatmawati pernah diajak suaminya, Bung Karno, naik
haji. Tapi menolak. "Waktu itu saya nggak mau. Bapak sudah punya
istri lagi, sih," ujar janda proklamator berusia 56 tahun itu.
Ternyata kesempatan seperti itu baru muncul lagi lanla setelah
itu. Ditemani menmtunya, Ny. Henny Guntur, 7 Mei lalu ia
berangkat ke Tanah Suci. Tentu saja hanya untuk umrah. "Haji
kecil saja," katanya, "pingin lihat Mekah." Dari sana rencananya
terus ke Italia dan Prancis.
Hampir 2 tahun ini istri presiden pertama RI itu dikenal juga
sebagai penyembuh orang sakit. Tapi ia tak mau disebut dukun.
"Kesannya negatif," kilahnya. "Nama dukun banyak yang cacat".
Dalam sehari, sekitar 50 sampai 100 pasien datang ke rumahnya di
Cilandak, Jakarta Selatan. Di antaranya penderita lumpuh dan
sakit jantung, bahkan sulit jodoh. Bagaimana cara pengobatannya?
"Hanya dengan air putih yang dibacai ayat-ayat Qur'an," katanya.
Ia tak memungut bayaran. Tapi karena pasiennyatambah banyak,
pasien yang mampu diminta menyumbang sekedarnya.
Keahliannya ternyata didapat dari H. Permana Sastrarogawa, dukun
di Pasar Minggu. Ketika itu ia datang ke sana untuk menurunkan
tekanan darahnya. Sepuluh hari berobat, ia lalu ditawari jadi
asisten Ny. Fatmawati pun menyanggupi. Dan 6 bulan kemudian, ia
sudah bisa praktek sendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini