Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengesampingkan tekanan dunia internasional dengan mengatakan akan tetap melakukan kampanye militer untuk melawan kelompok Hamas di Gaza. Padahal, banyak lembaga-lembaga kemanusiaan mengingatkan buruknya tingkat kelaparan di Gaza selama pembicaraan gencatan senjata terus diupayakan.
Dalam pidatonya dalam sebuah rapat kabinet, Netanyahu mengatakan pihaknya akan merangsek ke Rafah, yakni sebuah wilayah kecil di Gaza yang dianggap sebagai area terakhir yang masih aman setelah berkecamuk lima bulan perang Gaza.
"Kami akan menjalankan operasi militer di Rafah. Mungkin dalam beberapa pekan ke depan dan itu pasti akan terjadi," kata Netanyahu, tanpa mengklarifikasi lebih detail.
Sekutu-sekutu Israel sudah berulang kali mendesak Perdana Menteri Netanyahu agar jangan menyerang Rafah karena di sana ada jutaan orang dari berbagai wilayah di Gaza, berlindung. Tel Aviv diminta tidak menyerang Rafah tanpa sebuah rencana untuk melindungi warga sipil.
Foto: tempo.co
Editor: Ridian Eka Saputra
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini