Cuaca di IKN tidak bisa diprediksi. Hujan bisa datang setiap saat, tanpa kenal apakah musim penghujan atau kemarau. Mundurnya pembangunan di IKN juga menyebabkan rencana Presiden untuk berkantor di IKN, yang diagendakan mulai Juli ini, tertunda sampai akhir Juli itu pun hanya sementara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut operasi modifikasi cuaca (OMC) selama 24 jam untuk mengendalikan potensi awan penghujan di IKN, Kalimantan Timur sebagai pertama kali di dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tim meteorologi BMKG mencatat data normal curah hujan selama 30 tahun (1991-2020) diketahui bahwa pola hujan di IKN memiliki karakteristik hujan dengan intensitas di atas 150 mm per bulan yang terjadi sepanjang tahun. Bahkan, pengamatan yang dilakukan BMKG juga memperlihatkan bahwa hujan di IKN bisa terjadi pada pagi, sore, malam, dan dini hari.
Berdasarkan catatan tersebut, BMKG menilai perlunya peningkatan OMC yang sebelumnya dilakukan pada pagi dan siang hari, saat ini harus dilakukan hingga 24 jam.
Pada periode 4-18 Juli, rasio keberhasilan OMC mencapai 70 persen, 29 jam hujan dari total 186 jam operasional. Namun, pada periode selanjutnya, yaitu 19 Juli- 2 Agustus rasio keberhasilan mencapai 97 persen (hanya enam jam hujan dari total 354 jam operasional).
Total sepanjang operasi modifikasi cuaca BMKG di IKN telah dilakukan penyemaian sekitar 213 sorti penerbangan dan menghabiskan bahan Natrium Klorida (NaCl) dan CaO mencapai 200 ton ke awan hujan cumulus.
Video: Instagram/@dmc_bmkg
Editor: Dwi Oktaviane