Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah hampir menembus Rp 16.000. Benarkah utangluar negeri bisa membengkak?
"Pasti membengkak," kata ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Rizal Taufikurahman saat dihubungi Tempo pada Selasa, 24 Oktober 2023.
Ihwalnya, lanjut dia, nilai tukar utang pemerintah menggunakan dolar Amerika. Jika dolar AS menguat, maka utang akan membengkak.
"Itu pun kalau diam aja, tidak melakukan aktivitas utang lagi," tutur Rizal. "Apalagi nambah utang lagi, akhirnya kan tambahannya tambah besar."
Rizal menuturkan ini bisa berdampak pada kinerja fiskal yang semakin berat. Sehingga target pertumbuhan dan indikator makro ekonomi akan sulit tercapai.
Pada perdagangan valuta asing hari ini, mengutip data RTI Business pada pukul 11.33, dolar berada di level Rp 15.884. Ini berarti rupiah melemah 0,41 persen terhadap dolar AS. Dolar Amerika sempat mencapai titik tertinggi di Rp 15.949 dan Rp 15.824.
Bank Indonesia dalam dokumen 'Statistik Utang Luar Negeri Indonesia' mencatat, utang luar negeri pemerintah RI pada Agustus 2023 adalah US$ 191,5 miliar.
Jika asumsi nilai tukar dolar AS adalah Rp 15.000, maka utang luar negeri pemerintah adalah Rp 287,25 triliun. Jika asumsinya Rp 16.000 per dolar AS, utang luar negeri pemerintah mencapai Rp 306,4 triliun.
Sebagai perbandingan utang pemerintah yang dicatat Kementerian Keuangan per Agustus 2023 adalah Rp 7.870,35 triliun. Namun jumlah tersebut bersumber dari surat berharga negara (SBN) sebesar 89 persen atau Rp 6.995,18 triliun, serta pinjaman dalam dan luar negeri sebesar 11 persen atau Rp 875,16 triliun.
Foto: tempo.co
Editor: Ridian Eka Saputra
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini