Selain memberikan prioritas kepada santri yang ingin bergabung sebagai anggota kepolisian, Polri juga membuka jalur khusus bagi para penghafal Al-Quran untuk menjadi anggota korps Bhayangkara. Polri berkeyakinan bergabungnya para penghafal qur’an bisa menjadi teladan dan etika di internal polisi.
“Polri juga memberikan kesempatan luas bagi hafidz qur’an dan juga para santri yang ingin menjadi polisi,” kata Irwasum Polri Komisaris Jenderal Dedi Prasetyo dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin, 10 Februari 2025.
Dedi mengatakan karakter pendidikan yang diterapkan bagi penghafal qur’an mencerminkan disiplin yang kuat. Dengan karakter itu, Dedi meyakini akan relevan dengan nilai-nilai yang akan diterapkan di institusi kepolisian.
“Mereka memiliki kemampuan untuk ikut perintah dan prosedur dengan baik,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dedi menjelaskan dalam empat tahun terakhir terjadi penurunan anggota kepolisian yang berlatar santri maupun penghafal qur’an. Dia berharap ada peningkatan pada periode pendaftaran tahun ini.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo memprioritaskan jalur santri untuk rekrutmen anggota Polri 2025. Menurut Sigit, para santri yang berminat menjadi anggota polisi akan lebih kokoh dalam menahan godaan saat bertugas.
Jenderal bintang empat itu tidak ingin polisi hanya memahami tugas kepolisian saja. Dia berharap polisi mempunyai kematangan karakter untuk mampu mengayomi dan menjadi contoh masyarakat.
Foto: tempo.co
Editor: Ridian Eka Saputra
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini