Hutan Mangrove Lubuk Kertang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, seluas 410 hektare, 160 kilometer dari Medan. Hutan bakau itu pernah rusak parah akibat alih fungsi lahan hutan menjadi perkebunan sawit, 2006-2013.
Alih fungsi itu berakibat warga kehilangan mata pencaharian. Setelah menang gugatan pada 2013, warga menanami kembali hutan bakau.
Setahun terakhir sebagian warga Desa Lubuk Kertang berbudi daya kepiting dan udang di kawasan hutan bakau itu. Pemerintah memberikan izin pengelolaan hutan kepada masyarakat; 50 hektare hutan lindung, 360 hektare hutan produksi.
Budi daya udang membuahkan untung, per petak sekitar Rp 29 juta, dengan modal Rp 11 juta.
Budi daya kepiting, warga bisa raup Rp 200 juta dengan modal Rp 95 juta.
Ibu-ibu di Lubuk Kertang memanfaatkan buah pidada dan daun bakau menjadi sirop dan kerupuk jeruju.
Warga juga berbudi daya madu mangrove yang mahal harganya. Walau masih baru merintis, budi daya ini sudah menghasilkan beberapa botol.
Videografer: Hilman Fathurrahman W
Reporter : Diko Oktora
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini