Memulihkan sistem pendidikan yang aman dan stabil di Suriah merupakan tantangan besar bagi pemerintahan baru di Damaskus, karena krisis selama bertahun-tahun telah menghancurkan berbagai fasilitas di seluruh negeri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lebih dari 7.000 sekolah telah hancur dalam perang saudara yang berlangsung selama 13 tahun, menyebabkan sekitar 2 juta anak tidak dapat mengenyam pendidikan. Hal ini telah menghasilkan satu generasi anak yang tidak pernah terdaftar di sekolah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika pemerintahan transisi baru terbentuk di Damaskus setelah penggulingan Presiden Bashar al-Assad pada bulan Desember 2024, tantangan ekonomi dan keamanan yang masih dihadapi negara yang dilanda perang tersebut menjadi jelas.
Kekacauan politik menambah krisis dalam pendidikan, karena sumber daya yang tidak memadai membuat perbaikan sekolah yang rusak menjadi sulit. Banyak guru tidak masuk kelas setiap hari karena transportasi terlalu mahal dibandingkan dengan penghasilan mereka. Para siswa menderita tidak kurang dari para guru mereka, dengan kurangnya pemanas, pemadaman listrik yang lama, dan tidak adanya hiburan yang layak.
Video: CCTV+
Editor: Dwi Oktaviane