Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Suatu pagi pada 2004, empat hari menjelang pergantian tahun. Bumi Nanggroe Aceh Darussalam seakan berhenti. Badai yang datang sesudah gempa mengguncang Tanah Rencong dengan 8,9 skala Richter menghabiskan apa saja. Banda Aceh, Meulaboh, Pidie, Aceh Utara, Aceh Timur, dan kawasan pantai lain di ujung Sumatera, hingga belahan dunia lain, rata dengan tanah. Ribuan mayat terserak di mana-mana.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo