Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SUDAH setengah tahun Munir wafat akibat racun. Riwayat aktivis hak asasi manusia itu tamat dalam pesawat Garuda GA 974 menuju Amsterdam, 7 September 2004. Di cairan lambung dan darahnya, menurut lembaga forensik di Belanda, mengambang tuba arsenik 460 miligram. Sampai hari ini, bedebah di balik aksi keji itu belum dapat diungkap tim pencari fakta (TPF) kasus pembunuhan Munir bentukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo