Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wawancara

Toh Guru: "Kami Bukan Taliban"

BOLEH jadi Toh Guru memang dilahirkan untuk menentang Mahathir Mohamad. Mungkin juga tidak. Tapi, hampir seumur hidupnya, Toh Guru terus berseberangan sikap dengan Perdana Menteri Malaysia itu.

10 Maret 2002 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Partai Islam Se-Malaysia (PAS) ini tak pernah menyerah pada tekanan-tekanan politik Mahathir. Sebagai tokoh senior PAS, lelaki sepuh berusia 71 tahun ini sudah khatam dengan cara-cara Mahathir melindungi kepentingan politiknya. Salah satu strategi terbaru adalah menangkapi tokoh Islam, termasuk orang PAS. Selama Desember-Januari lalu, tak kurang dari 30 orang ditangkap dan dipenjarakan tanpa proses pengadilan. Salah satunya adalah anak keempat Toh Guru, yaitu Nik Adli Nik Abdul Aziz. Dr. M, begitu Mahathir biasa dipanggil, memang punya dalih untuk menggelar pembersihan. Amerika Serikat menuding Malaysia sebagai salah satu tempat persembunyian pentolan terorisme yang terkait dengan Usamah bin Ladin. Hiruk-pikuk ini disambut hangat Mahathir. Tokoh gaek yang sudah memimpin Malaysia lebih dari 20 tahun itu menyatakan dukungannya untuk membabat jaringan Al-Qaidah pimpinan Usamah bin Ladin. Tampaknya, seruan untuk memerangi terorisme itu klop dengan agenda Mahathir di dalam negeri: ia menghadapi ancaman serius dari koalisi oposisi yang dipimpin PAS. Meskipun koalisi Barisan Nasional (BN), yang dipimpinnya, tetap menyabet suara mayoritas, popularitas dr. M mulai merosot, bahkan di antara tokoh-tokoh BN. Mereka ingin agar UMNO (partai pimpinan Mahathir) mereformasi diri segera. Kepada The Economist, tokoh muda BN, Adam Hamid, mengkritik upaya memperpanjang kepemimpinan Mahathir sebagai tindakan "membunuh demokrasi di UMNO." Sementara itu, langkah PAS makin mantap. Dua negara bagian di timur laut Malaysia, Kelantan dan Terengganu, sudah jatuh dalam pemerintahan PAS. Meskipun dengan dana pas-pasan (Mahathir memotong royalti minyak Petronas dari lepas-pantai timur Malaysia yang semula diberikan ke Terengganu), PAS mampu membuktikan sebuah pemerintahan yang jujur. Ketakutan berlebihan terhadap "hukum Islam" pelan-pelan meluntur. PAS mampu mengelola pemerintahan tanpa menyakiti etnis Cina atau India, yang tidak beragama Islam. Izin pembangunan tempat ibadah nonmuslim, misalnya, tetap diberikan. Sekolah berbahasa Cina justru mendapat bantuan dana yang lebih besar. Tetek-bengek perizinan usaha lebih gampang dan lebih "bersih". Tampaknya, PAS juga berhasil mengambil hati kelompok minoritas etnis Cina dan India (jika dijumlahkan, kini hampir mencapai 35 persen penduduk Malaysia) dengan tidak menomorsatukan puak Melayu, baik dalam pendidikan maupun jabatan pegawai negeri. Tentu saja kinerja PAS yang berkilau ini mengancam kelanggengan kursi BN di puncak pemerintahan Malaysia. Entah dari mana awalnya, tiba-tiba tuduhan sarang terorisme bergulir ke PAS. Partai berlambang bulan bintang itu konon beririsan dengan kelompok Islam radikal dan Al-Qaidah. Dan dimulailah gelombang pembersihan dan penangkapan yang sistematis. Sejak penangkapan itu, koalisi opisisi Barisan Alternatif retak. Satu-dua partai kecil "tiarap", menjauhkan diri dari citra Islam, bahkan menyeberang ke Mahathir. Partai Aksi Demokratik, yang didukung warga Tionghoa di Malaysia, misalnya, sejak September lalu langsung meninggalkan PAS. Sebaliknya, sepintas lalu PAS tampak kurang "perhitungan". Dalam situasi yang tak menguntungkan seperti itu, mereka terus menuntut pendirian negara Islam. Bahkan para pemimpin PAS menyerukan panggilan jihad untuk membantu penduduk muslim Afganistan. "Kami tidak gentar," kata Nik Abdul Aziz Nik Mat, nama asli Toh Guru, menanggapi pertanyaan soal keteguhan sikap mereka menghadapi manuver partai yang berkuasa. Bagi Toh Guru, Manteri Besar (Gubernur) Kelantan saat ini, cita-cita negara Islam memang tak perlu ditutup-tutupi lagi. Kelantan, yang dikuasai PAS sejak 1990, bisa disebut sebagai proyek pilot negara Islam "kecil". Sekilas suasana Kota Bharu, ibu kota Kelantan, ter-kesan religius. Di sudut-sudut kota, pengeras suara menyerukan ayat-ayat Al-Quran. Rekaman ceramah Toh Guru dijual di mana-mana. Setelah magrib, suasana kota sepi. Meskipun demikian, Kelantan juga memberikan tempat kepada penduduk bukan muslim. Di kawasan pecinan, mudah pula ditemui perempuan dengan rok ketat. Menurut laporan The Economist bulan Ramadan lalu, restoran yang menyajikan masakan Cina tetap buka, dengan pengunjung yang membeludak pula. Bahkan mereka men-dorong sisa-sisa makanan yang tersekat di tenggorokan dengan siraman bir. Maklumat PAS agar antrean lelaki dan perempuan di supermarket dipisah tidak semuanya dipatuhi. Sebagai tokoh oposisi dari pemerintahan yang represif, Toh Guru jarang dikutip media massa. Lelaki berparas sabar ini sesungguhnya tidak sulit ditemui, tidak juga sukar diajak bicara. Namun, lantaran media Malaysia kebanyakan dikontrol ketat Kuala Lumpur, suara alternatif dari orang semacam Toh Guru sulit diperoleh. Untuk itu, koresponden TEMPO di Malaysia, Muhid Bintani, menemui Toh Guru di rumahnya yang sederhana di Pulau Melaka, 15 kilometer dari Kota Bharu, Jumat pekan lalu. Petikannya: Mahathir giat menangkapi aktivis Islam, termasuk PAS. Bagaimana Anda membaca perkembangan ini?

Itu sudah biasa. Sejak Nabi Nuh, jauh sebelum Nabi Muhammad, ajaran Islam selalu mendapat tantangan meskipun mengajarkan jalan kebaikan. Itu karena manusia memuja nafsu dari zaman ke zaman. Begitu juga ketika PAS berdiri pada 1951, kami sudah menyiapkan diri akan mendapat tantangan. Di Indonesia juga begitu. Lihat ketika Mohammad Natsir mendirikan Masyumi. Para pemimpin sudah mengingatkan pendukungnya bahwa kehadiran partai Islam akan banyak mendapat tantangan.

Mahathir memakai alasan membabat terorisme. Apakah ini hanya dalih untuk menekan PAS?

Setelah tragedi 11 September 2001, Amerika Serikat tak tahu siapa yang menang. Selama ini, yang dijadikan alasan adalah Usamah bin Ladin. Tapi belum ada bukti. Jika kemudian ada tekanan terhadap Malaysia dan juga Indonesia, itu perkara biasa. Tapi, di Malaysia, persoalannya jadi berbeda. Mereka melarang kami berceramah, menerbitkan majalah, dan melakukan kegiatan lain. Upaya penyingkiran seperti itu sebenarnya sudah berkali-kali terjadi. Itu juga yang meletupkan kerusuhan rasial berdarah pada 1969. Juga kerusuhan Memali pada 1985 yang membunuh Ibrahim Libya, seorang tokoh PAS. Akibatnya, Kelantan dinyatakan dalam keadaan darurat. Ceramah-ceramah dilarang. Lalu, ketika pemilihan umum tiba, partai Mahathir menang. Ini semua ulah UMNO. Tapi, sejak 1990 sampai sekarang, alhamdulillah, kami dapat memerintah kembali di Kelantan.

Apa betul mereka yang ditangkap merupakan aktivis PAS yang terkait dengan Al-Qaidah?

Sampai sekarang, bukti tidak ada. PAS sama sekali tidak melakukan kekerasan. Sejak awal sekali, saya menolak memakai kekerasan. Selagi orang Melayu menerima Islam, kami hanya membetulkan Islam mereka?tak ada alasan menggunakan senjata. Kami berjuang memakai mikrofon dan pena. Lain tidak. Bagi saya, UMNO hanya dengki. Mereka selalu bilang pemerintahan Islam di bawah PAS akan banyak larangannya, tidak boleh ini dan itu. Tapi, pada pemilu 1999 lalu, suara PAS malah bertambah. Maka UMNO bekerja keras untuk memusnahkan PAS.

Benarkah salah satu anak Anda juga ditahan?

Itu tidak ada bukti.

Bukankah PAS dan UMNO selalu bersaing dalam isu-isu Islam?

UMNO itu partai kebangsaan. Namanya United Malays National Organisation, bukan United Moslem Organisation. Jadi, partai yang mengutamakan paham kebangsaan tidak mungkin membentuk negara Islam. UMNO juga pernah melarang tempelan kata "Islam" pada lem-baga-lembaga, kelompok-kelompok, atau hal lainnya. Padahal Majelis Fatwa Malaysia membolehkan menggabungkan apa pun dengan kata Islam, misalnya baju Islam, cokelat Islam, lada Islam. Semua boleh. UMNO menganggap Malaysia tak bisa menjadi negara Islam karena masyarakatnya majemuk. Seolah-olah Islam tak boleh berjalan di muka bumi bila masyarakatnya majemuk. Padahal masyarakat majemuk tidak hanya di Malaysia, tapi juga di Indonesia, Amerika, Australia. (Pemerintahan Mahathir berusaha menampilkan citra "muslim yang baik", misalnya dengan menerima tiga siswi berkerudung yang diusir dari sekolahnya di Singapura. Sebaliknya, Mahathir juga berusaha menjelekkan PAS sebagai "muslim yang buruk". Stasiun televisi pemerintah Malaysia menayangkan film dokumenter tentang Taliban yang memenggal kepala perempuan ber-burqa di daerah yang dikuasai PAS.)

Apa benar PAS merupakan kelompok Islam radikal?

Yang bisa dibilang radikal adalah UMNO karena memakai simbol keris telanjang?bukan keris bersarung. Sementara itu, simbol PAS bulan bintang. Jadi, kalau pemerintah mengatakan PAS teroris, tak masuk akal.

Bagaimana hubungan PAS dengan Kumpulan Mujahidin Malaysia (KMM)?

Yang saya tahu ada (Darul) Arqam yang dilarang pemerintah Malaysia. PAS tak ada hubungannya dengan mereka.

Bagaimana ide pembentukan negara Islam Malaysia, Filipina Selatan, dan Indonesia dalam Daulah Nusantara?

Saya pernah mendengar cerita tentang Malindo (Malaysia Indonesia), Melayu Raya, ketika saya kecil. Tapi, sejak saya masuk PAS pada 1967, cerita itu tidak lagi terdengar. Saya juga tidak mendengar sama sekali gaung Daulah Nusantara. Dalam PAS tak ada rencana menyatukan diri menjadi negara Islam seperti itu.

Bagaimana konsep negara Islam menurut Anda?

Negara Islam harus berpegang pada sumber Al-Quran dan Al-Hadis. Prinsip itu diterapkan pada tingkat partai lebih dulu, baru kemudian pada tingkat negara. Bila UMNO menerapkan ini, saya pun tak akan melawan.

Jika PAS menerapkan syariat Islam, apakah PAS bisa menerima warga yang bukan Islam?

Kami terbuka untuk berdialog dengan orang Cina atau India tentang akidah, ibadah, politik, atau yang lainnya. Setiap ada yang tidak jelas, kami bersedia menjelaskan. Islam sangat terbuka. Sejak berzaman-zaman lampau, Islam hidup dengan berdialog. Dalam Islam, orang Cina atau India yang bukan Islam bisa diterima. Maksudnya, mereka tidak harus masuk Islam. Kalau mereka masuk Islam, alhamdulillah. Tidak masuk juga tidak mengapa. Tapi hak-hak sipil mereka terjaga. Ini sama sekali tak sulit.

Jadi, mereka diterima tanpa syarat?

Meskipun Islam menerima keberagaman, tetap ada aturan yang pasti. Misalnya, judi itu tak ada gunanya. Cuma tauke yang bilang judi bermanfaat. Orang Islam juga dilarang minum arak. Di Kelantan, kita memberi izin kepada penjual arak asal bukan orang Melayu. Itu saja. Kami juga menerapkan aturan agar orang tidak mengganggu di tempat umum, seperti mengisap rokok di rumah sakit atau di kantor. Kalau mau minum arak sendirian, tidak mengganggu orang lain, tidak sampai mabuk, juga tidak apa-apa.

Bagaimana dengan tempat hiburan?

Hiburan tak harus diartikan klub malam, main mahyong, atau nonton wayang kulit (istilah Malaysia untuk menonton bioskop). Di Kelantan, wayang kulit kami tutup karena mengandung dongeng. Untuk apa mengisi pikiran rakyat dengan dongeng? Tapi film tentang perjuangan atau yang berdasarkan kenyataan tidak ada masalah.

Anda dikritik karena dianggap tidak mempedulikan hak-hak perempuan?.

Saya tetap berpedoman pada Quran dan hadis. Bila ada perbedaan pendapat, kita ambil yang paling baik. Soal jilbab, misalnya. Di Kelantan, kerudung sebatas menutup rambut sudah menjadi budaya. Juga tentang suara perempuan. Ada pendapat, suara perempuan itu aurat yang tidak boleh dipamerkan. Ada yang bilang tidak. Kelantan menganggap suara perempuan itu aurat. Karena itu, saya melarang wanita Kelantan mengikuti lomba baca ayat Al-Quran. Kalau ada yang berlomba atas nama pribadi, lain soal. Tapi, jika bertanding atas nama pemerintah Kelantan, saya tak mengizinkan.

Bagaimana dengan hak bekerja bagi perempuan?

Kami selalu dikatakan tidak memberikan hak bagi perempuan untuk bekerja. Padahal banyak pegawai di kantor saya yang wanita. Kami punya Yayasan Islam Kelantan (YIK) yang separuh pengurusnya wanita. Kami dituduh seperti Taliban. Itu tidak betul. Pemerintah melarang kami berceramah karena mereka takut kami mengatakan kebenaran.

Mengapa Anda tidak menjelaskan soal itu kepada dunia luar? Ke Indonesia, misalnya?

Kalau menyangkut hubungan dengan negara lain, PAS dilarang terlibat. Semua itu harus melalui hubungan antarpemerintah. Misalnya, untuk memberikan pendapat siapa Abu Bakar Ba'asyir, PAS tidak boleh ikut campur. (Abu Bakar Ba'asyir adalah pendiri Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Solo, yang dituduh pemerintahan Mahathir sebagai aktivis KMM. Malaysia menyatakan telah menangkap Abu Bakar, Januari lalu. Padahal kiai sepuh ini sudah berada di Indonesia sejak tiga tahun silam.) Sebagai partai politik, PAS dilarang berhubugan dengan dunia luar kecuali melalui kementerian luar negeri. Saya pergi ke luar negeri tidak berbicara soal politik. Saya hanya bercakap-cakap dengan pelajar.

Melihat perkembangan keadaan, Anda tak khawatir PAS akan dinyatakan sebagai organisasi terlarang?

Alhamdulillah, bagaimanapun kacaunya Malaysia hingga hari ini, pemerintah belum mengharamkan PAS. Walaupun Perdana Menteri sudah mulai berbicara ke arah haram tak haram, kita berdoa kepada Allah, jangan sampai UMNO melakukan angkara sebagaimana yang dilakukan Bung Karno dengan menyingkirkan Masyumi. Kalau Mahathir membubarkan PAS, jangan kira UMNO bisa duduk dan tidur tenang. Lagi pula, kalau PAS menjadi gerakan bawah tanah, itu lebih menyulitkan Mahathir.

Anda setuju dengan kebijakan mengutamakan puak Melayu seperti dilakukan UMNO?

Islam tak mengenal bangsa. Bangsa diciptakan Allah agar kita saling kenal. Manusia semua sama. Saya lantik pegawai penting di Kelantan dari berbagai etnis seperti Cina dan India asalkan muslim. Meski 95 persen penduduk Kelantan orang Melayu, jika ada orang Cina yang lulus Al-Azhar, jujur, dan masyarakat menilai dia alim, bisa saya rencanakan dia jadi imam masjid, imam negeri.

Apakah PAS akan menuntut pemerintah karena dilarang berceramah?

Soal ini sedang kami rundingkan di dalam partai.

Bagaimana jika terjadi reformasi di Malaysia? Anda tak khawatir akan rusuh juga seperti di Indonesia?

Kalau hati rakyat dijaga dengan baik, tak perlu takut reformasi. Mengapa takut? Ketakutan justru menunjukkan adanya cela.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus