Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekolah Bantar Gebang
Dari sebuah jendela, kita bisa menyaksikan anak-anak itu. Tujuh puluh dua anak pemulung yang memiliki semangat belajar luar biasa.
Di Bantar Gebang, di bawah gundukan bukit sampah yang baunya minta ampun, sebuah sekolah didirikan. Al-Falah namanya, terletak di komunitas 1.700 keluarga yang menetap di lokasi pembuangan barang-barang kotor, sisa di sudut Kota Bekasi itu. Di ruangan berdinding gedek dan seng gelombang, anak-anak duduk bersila di lantai, tanpa seragam sekolah, menghadap guru dan papan tulis putih.
Dan para guru tak lain dari sukarelawan yang menerjunkan diri dalam pedagogi ini. Ada waktu untuk menyimak, belajar membaca-menulis, berdiskusi, dan turun main di sekolah Al-Falah. Bermain tali, berkejaran. Ya, sekolah semacam jeda pendek dari rutinitas hidup mereka sebagai pemulung cilik. Dan karya esai ini menangkap semangat bocah-bocah menakjubkan itu.
Rantai Pak Husni
Di Bireuen, Aceh Utara, Husni, ayah lima orang anak, hidup dengan pasungan. Husni menderita gangguan jiwa ketika ia tak kuat lagi menanggung beban ekonomi yang berat.
Hari demi hari Husni menjalani hidup dengan kaki yang dirantai, di dalam kamar berdinding papan. Husni suka merokok. Orang juga sering melihat, ia suka menjulurkan tangan di antara celah papan. Memang, ada jarak yang memisahkan Husni dengan istri dan keluarganya di rumah kayu itu. Yang jelas, mereka orang bebas, sedangkan Husni hidup terpasung di ruangan itu.
Di Aceh Utara, 200 orang penderita gangguan jiwa pascakonflik dan bencana menjadi sebuah masalah yang besar. Satu demi satu keluarga harus ”menyembunyikan” anggota keluarganya yang mengalami gangguan jiwa—meski mereka hidup seperti dalam penjara. Fotografer berhasil menampilkan sebuah masalah kemanusiaan di provinsi itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo