Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

<font size=2 color=#CC0000><B>Basheem Na’im, </B>Menteri Kesehatan Otoritas Palestina: </font><br />Tuntut Israel ke Mahkamah Internasional

26 Januari 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sepekan setelah gencatan senjata Israel di Jalur Gaza, setumpuk persoalan menghadang di depan mata: dari evakuasi korban yang masih terus berlangsung, pencarian korban hilang, hingga distribusi bahan makanan dan obat-obatan. Sekitar 1.330 warga Palestina tewas dalam serangan Israel, 50 ribu penduduk Gaza tak berumah, dan 400 ribu lainnya hidup tanpa air.

Di tengah deraan kesulitan itu, Menteri Kesehatan Palestina Basheem Na’im menjadi orang yang paling sibuk mengurus proses evakuasi dan pena­nganan korban. Koresponden Tempo Akbar Pribadi menemui Na’im di sela-sela kunjungannya ke As-Syifa, rumah sakit pemerintah yang menjadi pusat perawatan korban perang di Kota Gaza.

Bagaimana kondisi terakhir proses evakuasi?

Dalam hitungan kami, korban tewas lebih dari 1.330 orang. Korban luka 6.000 orang. Ini belum final, karena proses evakuasi masih berjalan dan banyak korban yang belum ditemukan.

Soal penggunaan bom fosfor, apa memang betul ada?

Kami sudah menemukan banyak bukti. Di antaranya, banyak korban yang kakinya putus sepaha dan itu seragam, selain dari bentuk luka dan pe­cahan bom yang kami temukan. Itu bom fosfor yang dilarang.

Anda bakal menuntut Israel ke Mahkamah Internasional?

Ya, tentu. Tapi kami bukan sekadar membawa kasus ini ke Mahkamah Internasional. Keadilan tak hanya bisa ditemukan di pengadilan.

Apa yang akan dilakukan?

Paling utama adalah boikot. Kami mengimbau umat Islam di seluruh dunia memboikot produk-produk Israel. Kini tak ada penduduk Palestina yang menggunakan produk Israel.

Apa target Palestina di Mahkamah Internasional? Kompensasi perang atau menyeret Ehud Olmert sebagai penjahat perang?

Hanya keadilan. Kami tak ingin melihat orang seperti Ehud Olmert bisa bebas begitu saja setelah memerintahkan serangan keji. Kami sadar akan sulit menuntutnya, tapi setidaknya Olmert dan jenderal-jenderalnya tak akan bebas lagi bepergian ke luar negeri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus