Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

41 kawin-cerai

24 Juli 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ALI Saryadi, pria Ciamis 37 tahun, sudah 41 kali kawin-cerai. Dari empat istrinya, tiga tinggal serumah dengan dia. "Saya tak tahu kenapa mereka akur," kata Saryadi. Hartanya juga boleh dibanggakan: 3 hektar sawah, 4 truk, kolam ikan, 200 pohon cengkih dan sejumlah burung berkicau. Sehari-hari ia berdagang benda-benda wasiat. Dia juga menjalankan praktek perdukunan -- dengan izin resmi. Saryadi, memakai tarbus a la Turki dengan jambul di atasnya, plus kaca mata hitam. Tamunya cukup banyak. Ada yang minta obat, asihan ataupun jimat. Awal Juli misalnya, seorang Kepala Kejaksaan Tinggi suatu provinsi datang untuk membeli salah satu pusaka Ali Saryadi. Salah satu jimatnya diperolehnya setelah bertapa di Gunung Ciremai. Setelah 41 hari, Ali Saryadi merasa ada yang menggigit kakinya. Ternyata kadal yang buntutnya bercabang tiga. Setelah tiga kali digigit barulah kadal itu ditangkapnya. Ekor kadal dipotongnya dengan kuku tangannya yang panjang. Konon berkat buntut kadal bercabang tiga ini Saryadi mampu beristri empat tanpa cekcok. Percaya atau tidak pokoknya begitulah penuturan Saryadi. Menurut Saryadi, ada ilapat yang harus dipatuhinya: tiap tahun dia harus kawin. "Tapi saya tak mau melanggar ajaran Islam. Terpaksa tiap tahun salah satu istri saya harus rela dicerai," katanya. Yang hebat, keempat istri itu tampaknya tenang-tenang saja. "Kami akan mengalah dan pasrah. Siapapun yang akan dicerai, tak akan menjadi masalah karena akan dicukupi nafkahnya," kata Djudju Sjuariah, 30 tahun, istri pertama. Ketiga istri yang lain: Masitoh (16 tahun), Bibah Nuryati (18 tahun) dan Cucu Kartini (14 tahun) mengangguk membenarkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus