Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tak semua persahabatan seperti wine yang makin berkualitas seiring dengan bertambahnya usia. Jangan hanya karena sudah lama berteman maka muncul perasaan dekat atau bersahabat. Pada titik tertentu, teman dekat perlu dievaluasi apakah membuat Anda jadi lebih buruk atau lebih baik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Persahabatan dibuat karena pilihan. Jangan takut jujur pada diri sendiri mengapa pertemanan ini tidak bisa bertahan lama. Persahabatan hanya akan berhasil jika menggunakan hati, selalu mendukung dalam keadaan susah atau senang, juga membantu berkembang. Jangan biarkan satu teman yang toxic atau beracun mempengaruhi Anda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut 5 tanda persahabatan yang beracun atau toxic friendship, perlu evaluasi apakah harus tetap berteman atau cukup sampai di sini.
1. Memandang rendah orang lain
Sudah cukup orang lain yang menilai Anda rendah, jangan orang terdekat. Teman seharusnya mendorong dan mendukung, tidak pernah merendahkan atau membuat Anda merasa buruk tentang diri sendiri. Jika dia suka membicarakan hal buruk tentang teman-teman lain di belakang, maka ada kemungkinan dia juga membicarakan hal buruk tentang Anda.
2. Sering berbohong
Setiap orang terkadang berbohong sedikit, misalnya berbohong tentang harga suatu barang, berkata sedang di jalan, atau akan tiba sebentar lagi. Tapi, jika berbohong lebih dari itu, bisa jadi dia berbahaya. Berbohong dapat menyebabkan drama serius dalam persahabatan.
3. Menikam dari belakang
Persahabatan yang baik didasarkan pada kesetiaan dan kepercayaan. Tapi bukan berarti kepercayaan itu bisa dimanfaatkan pengkhianat. Pengkhianatan muncul dalam berbagai bentuk, misalnya menceritakan rahasia kepada teman lain atau melanggar kode etik pertemanan dan berkencan dengan mantan Anda. Jika sudah begini, jangan membiarkan dia menjadi bagian dari hidup Anda.
4. Merasa paling penting
Anda selalu menghampirinya, dia tidak. Ketika Anda bicara tentang masalah yang sedang dihadapi, dia tak mau kalah membicarakan masalahnya juga. Bagaimana dia bisa tahu apa yang terjadi dengan temannya jika dia terlalu fokus pada dirinya sendiri?
Persahabatan harus dua sisi. Mendengar keluhan tentang pekerjaan, pacar, atau kehidupan secara umum adalah salah satu cara dia menunjukkan bahwa dia peduli.
5. Banyak menasihati
Dia sering memberi nasihat tentang segala hal dalam hidup, seperti seorang ibu. Anda tidak perlu orang lain memberi nasihat tentang bagaimana cara menjalani hidup. Yang dibutuhkan hanyalah seorang teman yang bersedia melakukan petualangan tanpa menghakimi.
Baca juga: Sebelum Anda Menyesal, Hindari 6 Macam Teman Berikut Ini
YOUR TANGO