Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena yang kini sering terjadi adalah perilaku anak di bawah umur yang sudah tidak sesuai dengan usianya. Bocah SD sudah berani merokok, berpacaran, hingga anak SMA yang banyak berpacaran gaya orang dewasa dan tidak sesuai statusnya sebagai seorang pelajar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pacaran pada anak usia di bawah umur merupakan hal yang harus dihindari karena pada usia tersebut pengalaman seorang anak belum cukup untuk dapat menolak hal-hal yang bersifat negatif atau berakibat fatal di masa depannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut psikolog anak Rose Mini Agoes Salim atau biasa disapa Bunda Romi, ketika anak di bawah umur berpacaran maka, “Hanya itu itu saja yang dipikirkan, tentang pacaran itu. Padahal masih banyakkan yang harus dia pelajari karena masih banyak pengalaman hidup yang dia belum punya.”
Banyaknya peristiwa melenceng di kalangan anak-anak itu yang membuat para orang tua khawatir akan anak mereka jika sampai terjerumus ke pergaulan yang salah. Berikut merupakan tip dari Bunda Romi agar putra-putri tidak terpengaruh efek buruk anak jaman now.
Baca juga:
Penyebab Munculnya Generasi Jaman Now versi Psikolog Anak
Heboh Video Viral Anak, Kata Psikolog soal Dewasa sebelum Saatnya
Pendidikan Dasar Anak Selalu Berawal dari Rumah, Bukan Sekolah
- Perbaiki model lingkungan yang salah
Peran serta lingkungan sangat besar sekali. Jika anak tertarik dengan temannya, arahkanlah ke hal yang positif, bukan berarti dengan cara berpacaran. Pacaran inilah yang merupakan contoh yang sering terjadi di lingkungan. Misalnya, dia punya kakak atau dia melihat bagaimana kakaknya dengan pacarnya, jadi kemudian meniru.
- Bantu mengembangkan bakat anak
Bila anak bisa mengembangkan bakatnya, seperti menari, olahraga, atau lainya, buat tantangan untuk hal-hal berbeda yang tidak membuat anak memikirkan soal pacaran saja. Tantangan sangat banyak variasinya, hanya saja anak tidak mengetahuinya karena pengalaman hidup yang masih sedikit.
- Berikan kegiatan yang positif
Anak tidak hanya membutuhkan pengetahuan yang ia dapat dari sekolah namun juga harus memiliki banyak kegiatan, yaitu hal-hal yang dapat membuat si anak melihat dunia lebih luas.
- Berikan musik dan film sesuai usianya
Lagu-lagu anak kini semakin langka. Hal tersebut membuat anak-anak lebih suka mendengarkan lagu-lagu dengan lirik dewasa yang bukan ditujukan untuk usianya. Begitu juga dengan film. Itulah yang sering membuat anak-anak menyalahartikan lagu dan film yang bukan untuk usia mereka. Dalam hal ini peran orang tua untuk mengawasi anak sangatlah penting.
- Ajarkan anak mengenal dampak terhadap apa yang dilakukan
Beritahukan dampak apa yang akan diterima dari perbuatan yang anak lakukan. Berikanlah edukasi kepada anak sebab-sebab mengapa sesuatu hal dilarang, maka dengan begitu anak akan dapat memilah-milah yang menurutnya baik dan tidak untuk dilakukan. Perkuat keimanan anak, ajarkan agar dapat menolak sesuatu yang dilarang oleh norma dan agama.
“Anak yang sudah pacaran di usia dini tidak punya wawasan lain karena dia tidak mengerti bahwa ada hal lain yang bisa dia pikirkan di dunia ini. Kenapa dia (anak jaman now) jadinya seperti itu, seperti lebih matang lebih dulu dari usianya karena lingkungan yang memberikan contoh,” ungkap Bunda Romi.