Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

500 Buruh FSPMI Depok akan ke Jakarta Peringati May Day 2023, Ini Aspirasinya

Sebanyak 500 buruh yang tergabung dalam FSPMI Depok akan ke Jakarta memperingati May Day besok. Ini aspirasi mereka.

30 April 2023 | 20.07 WIB

Arak-arakan anggota Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia atau FSPMI menuju Gedung DPR RI untuk demo menolak Perpu Cipta Kerja Nomor 2 Tahun 2022, Senin, 6 Februari 2023. TEMPO/Ihsan Reliubun
material-symbols:fullscreenPerbesar
Arak-arakan anggota Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia atau FSPMI menuju Gedung DPR RI untuk demo menolak Perpu Cipta Kerja Nomor 2 Tahun 2022, Senin, 6 Februari 2023. TEMPO/Ihsan Reliubun

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Depok - Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Depok Wido Pratikno mengatakan, pihaknya akan mengerahkan 500 anggota untuk bergabung dalam peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2023 besok. Dia berujar FSPMI Kota Depok bakal berangkat ke Jakarta untuk menyampaikan aspirasi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kami kumpul pukul 08.00 WIB dan berangkat sekitar pukul 09.00 WIB," kata dia, Ahad, 30 April 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Wido, para buruh akan berkumpul di depan PT. Sakti Jalan Raya Bogor Km 35 sebelum bertolak ke Jakarta. Sejumlah aspirasi mereka antara lain mendesak Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja dicabut, mengesahkan UU Perlindungan Prakerja, dan memilih calon presiden yang pro buruh serta pekerja. 

"Termasuk parliamentary threshold empat persen, jadi semua kandidat yang memiliki kualifikasi dapat mencalonkan diri tanpa harus ada syarat parliamentary threshold," jelas dia. 

Wido mengajak para buruh untuk terus berjuang memperjuangkan haknya memperoleh pekerjaan. Negara, tutur dia, wajib memberikan jaminan pekerjaan karena sudah menjadi amanah konstitusi. 

Jika tidak, maka pemerintah harus memberikan jaminan pangan. "Karena itu jelas negara harus tanggung jawab terhadap rakyatnya, khususnya yang tidak punya pekerjaan," ujarnya. 

Tak hanya itu, perlu juga jaminan kesehatan, pendidikan, dan pensiun. Menurut Wido, tidak boleh ada lagi rakyat Indonesia berusia di atas 60 tahun berdagang keripik, pisang, atau menjadi loper koran dengan kondisi kesehatan yang kurang baik. 

"Jelas-jelas itu tidak ada rasa keadilan dan kemanusiaan," ucap dia.

Wido juga mengimbau kepada para pekerja dan buruh di Kota Depok untuk merayakan May Day dengan sukaria. Sebab, ada goresan sejarah perjuangan kaum buruh dalam peringatan May Day pada 1889. Jam kerja yang semula 12-15 jam berhasil dipangkas menjadi delapan jam.

Setelah perayaan May Day besok, FSPMI Kota Depok akan menggelar acara donor darah hingga kajian tentang otonomi daerah dan hubungannya dengan pengawasan ketenagakerjaan. 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus