Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

6 Alasan Makan Telur saat Sarapan, Jangan Takut Kolesterol Tinggi

Telur jadi makanan yang paling kontroversial karena dianggap mengandung kolesterol tinggi, faktanya nutrisinya menyehatkan tubuh.

12 Desember 2021 | 05.05 WIB

Ilustrasi telur sebagai sumber protein yang meningkatkan massa otot (pixabay.com)
Perbesar
Ilustrasi telur sebagai sumber protein yang meningkatkan massa otot (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Nutrisi dalam sebutir telur jadi pro - kontra sejak dulu. Alasan yang menentang, telur mengandung banyak kolesterol dan lemak. Tapi jangan lupa bahwa telur juga kaya nutrisi lain. Satu telur besar mengandung sekitar 72 kalori dan 6 gram protein, 5 gram lemak total dan 207 miligram kolesterol selain banyak vitamin dan mineral, menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat atau USDA.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ini berarti telur bisa dimakan kebanyakan orang dalam jumlah sedang sebagai bagian dari menu harian bergizi seimbang yang banyak dikonsumsi saat sarapan. Inilah alasan mengapa perlu mengonsumsi telur, yang dilansir dari Mind Body Green. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Kaya protein

Telur utuh mengandung mengandung 6,24 gram protein, putih telur hanya mengandung 3,64 gram, per USDA. Tubuh menggunakan protein makanan untuk membangun dan memperbaiki jaringan serta memproduksi hormon dan enzim. Rata-rata orang membutuhkan 0,8 gram protein per kilogram berat badan untuk menjalankan fungsi kehidupan dasar, menurut Mayo Clinic. Jadi seseorang dengan berat 68 kilogram membutuhkan setidaknya 55 gram protein per hari.

"Sangat penting untuk secara teratur mengonsumsi sumber protein lengkap sehingga tubuh dapat menjalankan fungsi seperti pemulihan otot dan transportasi nutrisi dengan baik," kata Mackenzie Burgess, ahli gizi terdaftar. 

2. Mengandung vitamin D

Vitamin D adalah hormon steroid yang dibuat kulit saat terkena sinar matahari, tetapi juga bisa mendapatkan nutrisi melalui beberapa sumber makanan. Ada beberapa makanan sumber vitamin D, dan telur adalah salah satunya. Satu telur mengandung 1 mikrogram vitamin D, yang memenuhi sekitar 5 persen dari kebutuhan harian kebanyakan orang, menurut USDA.

Vitamin D membantu usus menyerap kalsium dan fosfor dan sangat penting untuk kesehatan tulang, fungsi kekebalan tubuh, sinyal sel dan banyak lagi, menurut National Institutes of Health (NIH). 

3. Bermanfaat untuk otak

Telur mengandung sejumlah nutrisi yang membantu menjaga pikiran dalam kondisi prima, terutama vitamin B dan kolin. Menurut ahli gizi Marissa Moore, satu telur besar menyediakan 27 persen dari jumlah harian yang direkomendasikan. Pada anak-anak, makan telur dapat membantu mendukung kinerja kognitif. Kuning telur dikaitkan dengan pembelajaran, memori, dan perhatian jangka pendek yang lebih tinggi, menurut sebuah studi Juni 2019 di Current Developments in Nutrition.

4. Kaya antioksidan

Meskipun hampir tidak diakui sebagai sumber antioksidan, telur mengandung senyawa alami dengan sifat antioksidan, menurut tinjauan Oktober 2015 di Nutrients. Antioksidan membantu mengurangi kerusakan sel dari radikal bebas dan secara luas dianggap sebagai bagian penting dari diet bergizi. Telur adalah sumber antioksidan lutein dan zeaxanthin, yang terakumulasi di retina mata dan berkontribusi pada kesehatan mata, kata ahli gizi Jerlyn Jones.

5. Mengandung omega-3

Selaind ari ikan berlemak, telur juga merupakan sumber omega-3. Lemak ini dikaitkan dengan sejumlah manfaat kesehatan, termasuk pengurangan risiko penyakit jantung dan penanda inflamasi.

6. Meningkatkan kolesterol baik

Kandungan kolesterol dalam telur bisa dibilang paling kontroversial. Penting untuk diingat bahwa ada dua jenis kolesterol-high-density lipoprotein (HDL) dan low-density lipoprotein (LDL), yang biasanya disebut sebagai kolesterol "baik" dan "jahat". Telur disebut dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL yang baik, yang membantu membawa lemak ke hati. Kadar kolesterol HDL yang tinggi bermanfaat untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC.

Tapi, orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes dan penyakit jantung, perlu membatasinya. Menurut Harvard T.H. Chan School of Public Health, sebaiknya membatasi asupan telur hingga tiga kuning telur (atau tiga telur utuh) seminggu jika memiliki kondisi tersebut.


Baca juga: Benarkah Diet Telur Rebus Efektif Menurunkan Berat Badan?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus