Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

7 Mitos tentang Nutrisi dan Makanan yang Paling Banyak Dipercaya, Padahal...

Banyak mitos tentang makanan dan nutrisi yang bisa membuat orang bingung dan terjebak dalam pola makan yang tidak sehat.

8 Februari 2021 | 13.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi telur sebagai sumber protein yang meningkatkan massa otot (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Makanan adalah sumber nutrisi utama manusia. Selain memberikan energi, makanan juga bisa menjaga tubuh tetap sehat. Sayangnya, banyak mitos tentang makanan yang bisa membuat orang bingung. Jika tak mencari tahu faktanya, mitos ini bisa membuat orang terjebak dalam pola makan yang tak sehat.

Berikut tujuh mitos terbesar tentang makanan dan nutrisi yang paling banyak beredar, seperti dilansir dari Times of India, Senin, 8 Februari 2021. 

1. Makanan berlemak tidak sehat
Banyak orang mengikuti diet rendah lemak dengan harapan dapat meningkatkan kesehatan mereka secara keseluruhan. Namun, ini tidak benar. Banyak makanan tinggi lemak seperti alpukat, telur utuh, ikan berlemak, yang sangat bergizi dan dapat membantu mempertahankan berat badan yang sehat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

2. Diet rendah kalori adalah cara terbaik untuk menurunkan berat badan
Meskipun mengurangi asupan kalori pasti dapat mempercepat penurunan berat badan, mengurangi kalori terlalu rendah tidaklah baik. Apalagi dalam jangka panjang. Diet rendah kalori menyebabkan penurunan tingkat metabolisme, peningkatan rasa lapar, dan perubahan hormon.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

3. Makan porsi kecil dan sering lebih menyehatkan
Jika Anda sehat, frekuensi makan tidak masalah selama memenuhi kebutuhan energi. Namun, orang yang memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes, penyakit arteri koroner, atau wanita hamil dapat makan lebih sering dalam porsi kecil untuk mendapatkan manfaat optimal. 

4. Makanan kolesterol tinggi tidak sehat
Makanan berkolesterol tinggi seperti telur dan yogurt berlemak sangat bergizi. Meski faktor genetik membuat sebagian orang lebih sensitif terhadap kolesterol, bagi kebanyakan orang makanan kolesterol tinggi bisa jadi bagian dari diet sehat.

5. Kurus berarti sehat
Obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit, tapi bukan berarti Anda harus kurus agar sehat. Sebaliknya, menjaga berat badan yang sehat dan persentase lemak tubuh yang imbang adalah paling penting. Caranya, konsumsi makanan bergizi dan mempertahankan gaya hidup aktif. 

Baca juga: 3 Tren Makanan yang Patut Dicoba di 2021

6. Sarapan adalah makan terpenting sepanjang hari
Banyak penelitian menunjukkan bahwa tidak menyantap sarapan pagi dapat mengakibatkan berkurangnya asupan kalori. Selain itu, puasa intermiten atau intermittent fasting, di mana sarapan dilewatkan atau dimakan di kemudian hari, disebut bermanfaat untuk mengontrol gula darah.

7. Kentang tidak sehat
Kentang sangat bergizi dan merupakan sumber nutrisi yang sangat baik, termasuk kalium, vitamin C, dan serat. Selain itu, kentang lebih mengenyangkan daripada makanan sumber karbohidrat lain seperti nasi dan pasta karena dapat membantu merasa lebih kenyang setelah makan. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus