Malang nian nasib anggota Keamanan Rakyat (Kamra). Pembayaran gaji tak lancar, tunjangan untuk keluarga pun tak pernah diterima. Ini dialami 824 Kamra yang diberi tugas di Poltabes Semarang. Lantaran kecewa itulah, Edy, Azis, dan Mamik Fadjar, tiga orang perwakilan Kamra, mengadukan nasibnya ke Komisi E DPRD Kodya Semarang, pekan silam.
Dalam perjanjian awal—sebagaimana dicantumkan dalam buku ''Hak dan Kewajiban Kamra"—disebutkan bahwa, selain gaji Rp 200 ribu, mereka akan menerima uang tunjangan keluarga dan beras per bulan serta uang makan Rp 8.000 per hari dinas. Nyatanya, semua itu tak terealisasi. Gaji November saja baru mereka terima tanggal 22 bulan itu. Padahal, mereka bekerja 12 jam sehari dan 20 hari sebulan.
Menanggapi keluhan anggota Kamra itu, Kepala Dinas Penerangan Polda Jawa Tengah, Letkol Drs. Mochammad Ramli, menyatakan bahwa gaji Kamra merupakan droping dari Departemen Pertahanan ke Polri. Jadi, ''Kalau gaji mereka sampai terlambat, itu dari sananya, bukan karena kami," katanya. Adapun soal tunjangan keluarga, beras, dan uang makan, Ramli mengaku tidak tahu-menahu. Entah di mana nyangkut dan dari mana pula yang memberikan droping.
Foto 
