Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
PADA sebuah gedung suwung—kosong dan senyap—perempuan itu bertahan. Hanya ada gelap di sana. Bilah-bilah papan dindingnya sudah keropos. Gentengnya penuh lumut dan sebagian sudah diganti dengan seng yang juga sudah karatan. Di tengah bangunan itu, di sebuah loket reot, buruh cuci itu berumah dengan dua anak gadisnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo