Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - Himpunan Mahasiswa Banten Raya menyatakan belum akan melaporkan Brigadir NP, polisi yang membanting Muhamad Faris Amrullah, mahasiswa UIN Banten.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kemarin kami sudah sepakat berdamai atas dasar kemanusiaan. Kalo secara hukum masih dibicarakan di internal organisasi bareng kuasa hukum kami," ujar Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa (Himata) Banten Raya, Akbar Mujahidin saat dihubungi Tempo, Kamis 14 Oktober 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat ini, kata Akbar, Himata Banten akan tetap menghimpun gerakan solidaritas dari para mahasiswa yang lain. "Yang pasti untuk beberapa saat ini kita akan kawal isu yang kami bawa," ujarnya.
Rabu malam, 13 Oktober 2021, Brigadir NP menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada Faris dan keluarganya. Permintaan maaf itu diterima oleh Faris.
"Sebagai sesama manusia, saya memaafkan, tapi bukan berarti kasus penyelidikan terhadap kekerasan saya dihentikan," ujarnya. "Menerima permohonan maaf tersebut, kalau lupa enggak, saya harap polisi untuk melakukan penindakan yang tegas ke oknum polisi yang melakukan tindakan reflek tersebut."
Faris berharap, dugaan tindakan kekerasan polisi ini tidak lagi terjadi pada mahasiswa lain yang sekedar menyampaikan aspirasi. Faris dan Brigadir NP kemudian bersalaman dan berpelukan.
Kapolres Kota Tangerang Komisaris Besar Wahyu Sri Bintoro mengatakan, korban dan ayahnya sudah memaafkan NP secara pribadi. "Tidak ada laporan (dari korban) tapi proses di internal Polri tetap ditegakkan."
Wahyu memastikan sanksi tegas akan diberikan kepada Brigadir NP, polisi banting mahasiswa saat demo HUT Kabupaten Tangerang. "Anggota yang salah tetap kita tindak tegas secara internal," ujar Wahyu.
Menurut Wahyu, hasil pemeriksaan sementara Brigadir NP melakukan kekerasan itu secara spontan karena mahasiswa itu memberontak saat akan diamankan. "Refleks, dan tak ada niatan untuk menganiaya," kata Wahyu.
JONIANSYAH HARDJONO
Baca juga: Mengeluh Nyeri, Mahasiswa yang Dibanting Polisi saat Demo Dibawa ke Rumah Sakit