Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tradisi bagi-bagi angpao identik dengan perayaan tahun baru Imlek. Dengan mendapatkan banyak angpao, anak biasanya berharap bisa membeli mainan baru. Tentu, hal tersebut tidaklah salah. Hanya saja, orangtua juga bisa menjadikan momen ini sebagai ajang mengajari anak menabung dan mengerti seputar konsep uang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Belajar menabung akan membantu anak lebih menghargai dan menahan diri dari menghabiskan uang saku untuk hal-hal yang kurang penting. Belajar konsep uang pun bisa dijadikan momen untuk mulai membiasakan anak menyumbang atau bersedekah. Hal ini agar anak tidak enggan menyisihkan uangnya, untuk membantu orang yang membutuhkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagi Anda para orangtua yang ingin manfaatkan momen pembagian angpao di perayaan tahun baru Imlek untuk mulai mengajari anak menabung sejak dini, berikut ini tips yang bisa dicoba.
1. Buat tiga celengan terpisah di rumah
Mengajari anak menabung, bisa dilakukan dengan cara yang sederhana. Anda bisa siapkan tiga buah celengan yang masing-masingnya dilabeli tabungan, uang belanja, dan uang sumbangan. Ajari anak untuk membagi uang saku atau angpao nya ke dalam tiga celengan tersebut. Dengan begitu, anak akan mengerti bahwa uang yang didapatnya tidak hanya bisa digunakan untuk membeli mainan, tapi juga ditabung, dan disumbangkan ke orang lain yang membutuhkan atau tabungan untuk keperluan sekolahnya.
2. Gunakan tabung transparan
Gunakanlah tabung yang transparan untuk tabungan anak. Jadi, saat melihat bahwa isi tabungannya sudah semakin banyak, maka anak akan semakin semangat untuk menambah isinya.
3. Beri ilustrasi untuk target
Misalnya, anak menabung karena ingin membeli game terbaru. Untuk meningkatkan motivasinya menabung, Anda bisa menaruh gambar game tersebut di samping celengan anak, sehingga ia akan semakin termotivasi untuk menabung.
4. Ajak anak ke bank
Mengajak anak ke bank juga bisa menjadi salah satu cara mengajari anak menabung. Dengan menaruh uang anak di bank, menabung akan terasa lebih “nyata” bagi Si Kecil. Ia akan merasa senang sudah bisa melakukan kegiatan yang biasanya hanya dilakukan oleh orang dewasa.
5. Jadilah contoh yang baik
Anak belajar paling banyak dari meniru orangtuanya. Sehingga, agar ia rajin menabung, maka Anda juga harus memberikan contoh dengan melakukan hal yang sama.
6. Ajak anak berbelanja
Anak akan lebih mengerti tentang pentingnya menabung saat ia melihat harga-harga barang kesukaannya secara langsung. Ia akan belajar menghitung jumlah uang dari angpao yang didapat, untuk membeli hal-hal yang ia inginkan. Anda juga dapat membantu anak mengatur budget awal untuk berbelanja.
Saat berbelanja, Anda juga bisa membuat permainan kecil dengan anak. Berikan ia setengah dari uang angpaonya untuk membeli barang atau makanan yang diinginkan. Dengan begitu, ia akan belajar untuk menentukan prioritas. Lalu masukkan setengahnya ke dalam celengan.
7. Hindari menabung terlalu lama
Semakin muda usia anak, maka waktu atensinya akan semakin pendek. Jadi, jika anak Anda baru berusia lima tahun dan ia menabung untuk membeli mainan, sebaiknya batasi waktu menabungnya, agar tidak terlalu lama. Sebab, anak usia tersebut akan merasa bahwa uang yang ia tabung tidak kunjung memberikan hasil, sehingga membuatnya merasa putus asa dan bosan. Tentu, hal ini tidak berlaku untuk anak yang sudah berusia lebih besar.
8. Ikut berkontribusi untuk mengisi tabungannya
Anda juga bisa ikut berkontribusi mengisi tabungan anak dengan menyamakan jumlah uang yang diberikan dengan jumlah yang ditabung anak. Misalnya, setelah imlek, anak menabung angpao sebesar Rp. 100 ribu maka berikan kontribusi ke tabungannya dalam jumlah yang sama. Cara ini bisa dilakukan sebagai salah satu cara memberikan reward untuk anak yang sudah rajin menabung.
9. Ajari perbedaan kebutuhan dan keinginan
Jika usia anak sudah cukup besar, Anda bisa memperkenalkan padanya perbedaan kebutuhan dan keinginan. Dengan begitu, ia bisa belajar untuk menahan diri dan mengambil uang tabungannya untuk membeli barang yang kurang penting.