Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Demam pada bayi sering kali bikin orang tua panik, terutama di masa pandemi Covid-19. Kondisi ini menandakan bahwa tubuh sedang melawan infeksi. Saat mengalami demam, tubu anak memerah, panas, dan berkeringat, membuat orang tua tidak yakin apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Demam terjadi ketika "termostat" internal tubuh menaikkan suhu tubuh di atas tingkat normal. Thermostat ini ditemukan di bagian otak yang disebut hipotalamus. Hipotalamus mengetahui suhu tubuh Anda seharusnya (biasanya sekitar 37 derajat Celcius) dan akan mengirim pesan ke tubuh Anda agar tetap seperti itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Suhu tubuh kebanyakan orang berubah sedikit selama hari itu. Biasanya sedikit lebih rendah di pagi hari dan sedikit lebih tinggi di malam hari dan dapat bervariasi ketika anak-anak berlarian, bermain, dan berolahraga.
Namun, kadang-kadang, hipotalamus akan "mengatur ulang" tubuh ke suhu yang lebih tinggi sebagai respons terhadap infeksi, penyakit, atau penyebab lain. Mengapa? Para peneliti percaya bahwa menyalakan panas adalah cara bagi tubuh untuk melawan kuman penyebab infeksi, menjadikannya tempat yang kurang nyaman bagi mereka.
Arnold Soetarso, dokter spesialis anak, mengatakan bahwa ada beberapa cara mengatasi demam pada anak yang bisa dilakukan oleh orang tua. Pertama, memastikan suhu tubuh anak di atas 37,5 derajat Celcius dengan termometer.
"Bisa dikompres dengan menggunakan air biasa seperti memandikan dengan washlap yang dikeringkan setelah dilap,” tuturnya dalam Forum #TanyaDokter Teman Bumil, Selasa, 14 Juli 2020.
Ia menambahkan bahwa memberi minum pada bayi yang demam juga dapat mencegah dehidrasi serta memakaikan pakaian yang nyaman pada anak dan jangan dibungkus baju tebal kecuali anak menggigil.
“Serta dapat diberikan paracetamol sesuai dosis. Jangan lupa pantau tanda bahaya seperti panas tinggi sekali diatas 39 derajat - 40 derajat, kejang, sesak napas dan dehidrasi,” kata dia.