Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
TPU Rorotan bisa menerima lebih dari 50 jenazah dalam satu hari.
Petugas TPU Rorotan harus berjalan sekitar 100 meter sambil memikul peti jenazah saat hujan.
Lonjakan angka pemulasaraan dengan prosedur tetap Covid-19 juga terjadi di luar Jakarta.
JAKARTA – Tiga mobil jenazah berhenti sekitar 100 meter dari lubang kubur khusus korban Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Senin lalu. Sopir tidak berani bergerak lebih dekat. Hujan yang mengguyur kawasan itu selama lebih dari satu jam membuat jalan di permakaman tidak stabil. Mereka khawatir mobil jenazah terperangkap di jalan yang berlumpur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Petugas pemakaman terpaksa bolak-balik menggotong peti mati dari tiga mobil jenazah itu ke liang kubur. "Ketika hujan, pekerjaan kami tiga kali lipat lebih berat," kata Ketua Tim Petugas Pemakaman TPU Rorotan, Darsiman, kepada Tempo, kemarin. "Sudah peti jenazah berat, kalau sore, kami juga sudah sangat lelah. Ditambah lagi jalan licin dan berlumpur."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Angka kematian akibat Covid-19 di Ibu Kota memang menunjukkan peningkatan sejak pekan kedua Juni. Pada 10 Juni lalu, pasien Covid-19 yang meninggal tercatat sebanyak 38 orang. Sehari kemudian bertambah lagi 47 orang. Bahkan pada 17 Juni jumlah korban mencapai 119 orang.
Pemerintah DKI Jakarta belum lama membuka TPU Rorotan khusus untuk memakamkan jenazah pasien Covid-19. Dinas Bina Marga dan Dinas Sumber Daya Air mengebut penyiapan lahan pekuburan itu. Sebab, tempat pemakaman khusus Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, dan TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, telah habis pada akhir 2020.
Petugas memakamkan jenazah pasien terkonfirmasi Covid-19 di TPU Rorotan, Jakarta, 27 Maret 2021. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Hingga kemarin, Dinas Bina Marga dan Dinas Sumber Daya Air belum merampungkan seluruh pembangunan TPU Rorotan. Beberapa alat berat untuk mengeruk dan memadatkan lahan terlihat masih berada di sekitar pintu masuk permakaman. Bahkan permakaman itu belum memiliki kantor. Petugas hanya mendirikan sebuah tenda dari terpal untuk sekadar berteduh dan beristirahat.
Ketika malam, menurut Darsiman, petugas juga kesulitan memakamkan jenazah karena belum ada alat penerangan yang memadai. Mereka hanya mengandalkan tiga lampu tembak berukuran besar yang dipasang di beberapa tiang listrik. Jika cahaya lampu tidak mencapai liang lahat yang lokasinya agak jauh, mereka terpaksa membawa lampu portabel. "Biasanya menjelang dan setelah magrib justru banyak jenazah yang datang," ujar dia.
Darsiman bercerita, pada periode Maret-Mei lalu, jenazah korban Covid-19 yang dimakamkan di TPU Rorotan jumlahnya rata-rata hanya 3-5 jenazah per hari. Begitu juga pada awal Juni ini. Namun, memasuki pekan kedua Juni, mulai ada pertambahan jumlah jenazah. Bahkan, pada 16 Juni lalu, petugas TPU Rorotan harus menangani 47 jenazah. "Sekarang bisa lebih dari 50 jenazah dalam sehari," kata Darsiman. "Mobil jenazah bisa menumpuk dan antre. Kami kerja enggak berhenti."
Di TPU Rorotan kini bertugas 30 orang pengubur jenazah yang terbagi dalam lima tim. Setiap hari, satu orang dari setiap tim mendapat jatah libur untuk istirahat. "Saat ini sudah terisi 800 petak kubur. TPU Rorotan khusus Covid-19 sendiri bisa menampung 7.200 liang kubur," kata anggota staf Suku Dinas Pertamanan Jakarta Utara, Rifai Siregar.
Tim kubur cepat membawa jenazah dengan protokol Covid-19 untuk dimakamkan di Badran, Yogyakarta, 22 Juni 2021. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Lonjakan angka pemakaman dengan protokol Covid-19 juga terjadi di Semarang, Jawa Tengah. Lucky, relawan Covid-19 Semarang, mengatakan lonjakan jumlah kasus positif turut meningkatkan angka kematian di kotanya. Sebelum perayaan Lebaran, jumlah jenazah yang harus dimakamkan dengan prosedur penganan penyakit menular hanya 1-3 orang per hari. Namun saat ini angkanya melonjak beberapa kali lipat. "Dari RSUP Kariadi saja, dalam sehari bisa sampai 16 jenazah Covid-19. Itu baru satu rumah sakit, belum lainnya," kata dia.
Relawan Tim Penanganan Jenazah Infeksius Palang Merah Indonesia (Bantul) Yogyakarta, Wisnu Wardhana, juga mengabarkan cerita senada. Pemakaman dengan prosedur Covid-19 hanya 1-5 jenazah per hari sebelum perayaan Idul Fitri tahun ini. Jumlahnya meningkat menjadi 10-18 jenazah per hari dalam dua pekan terakhir.
"Sebelum Lebaran, kami malah pernah satu pekan cuma rebahan karena tak ada jenazah," katanya. "Kalau sekarang, semua harus siaga karena order pemakaman bisa datang sewaktu-waktu."
Lonjakan angka pemulasaraan dengan prosedur tetap Covid-19 juga terjadi di Kabupaten Tangerang dalam beberapa pekan terakhir. Berdasarkan data Dinas Pemakaman Tangerang, pada Maret hingga 22 Juni 2021, sebanyak 698 jenazah dimakamkan di TPU Buniayu. Dari jumlah itu, 130 jenazah di antaranya dimakamkan pada Juni ini. "Pernah satu hari dimakamkan lebih dari 13 jenazah," kata Kepala Dinas Pemakaman Tangerang, Iwan Firmansyah Effendi.
Pemerintah Kota Bogor juga meminta semua petugas di empat lokasi pemakaman khusus korban Covid-19 bersiaga penuh. Hingga kemarin, pemerintah kota sudah menyediakan 101 liang lahad yang tersebar di TPU Mulyaharja, Kayumanis, Situ Gede, dan Gunung Gadung. "Dari 20 lubang yang kami siapkan, hari ini terisi dua," kata petugas TPU Setu Gede, Herman, kemarin.
FRANSISCO ROSARIANS | SIDIK PERMANA | AYU CIPTA | PRIBADI WICAKSONO | JAMAL A. NASHR
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo