Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bekasi - Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan, angka partisipasi sekolah di Jawa Barat saat ini menurun dan masih harus ditingkatkan. Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kata Bey, mendorong Wajib Belajar 12 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tingkat partisipasi anak sekolah itu menurun. Jadi, saya tidak dapat membayangkan kalau ditambah iuran dan pungutan itu pasti akan menurun lagi tingkat partisipasi anak sekolah," kata Bey saat berdialog dengan Forkopimda dan perwakilan Tokoh Masyarakat Kabupaten Bekasi, di Kompleks Pemkab Bekasi, Kamis, 5 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari laman Badan Pusat Statistik atau BPS Republik Indonesia, Angka Partisipasi Sekolah (APS) penduduk usia 16-18 tahun di Jawa Barat pada 2022 hanya 68,66 persen. Jumlah itu memang meningkat dari 2021, yakni 67,80 persen. Namun, dalam laman tersebut data APS Jawa Barat 2023 belum terinput.
Sementara, Angka Partisipasi Sekolah penduduk usia 19-24 tahun di Jawa Barat pada 2022 hanya 23,99 persen. Bey berharap Pemerintah Kota/Kabupaten di Jawa Barat bisa ikut mendorong Wajib Belajar 12 tahun agar Angka Partisipasi Sekolah dapat terjaga.
"Dengan tingkat partisipasi yang minimal angkanya tidak berkurang, syukur-syukur bisa meningkat," ujar Bey.
Dalam acara itu, Bey memastikan SMA dan SMK Negeri di Kabupaten Bekasi tidak berbayar alias gratis. Bey pun berharap Pemkab Bekasi bisa memastikan tidak ada iuran atau pungutan terhadap siswa SMA/SMK Negeri.
"Apakah masih ada iuran atau pungutan, untuk siswa SMA atau SMK khususnya, karena itu kan (kewenangannya) ada di kami, di Pemprov. Kita harus mendorong Wajib Belajar 12 tahun," ujar Bey.