Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Asian Games: Tambah Ganjil Genap, Tutup Pintu Tol, Lalu?

Perluasan kawasan ganjil genap tak cukup untuk memastikan kemacetan tak menghadang rombongan atlet Asian Games 2018 di Jakarta, Agustus-September.

21 Juli 2018 | 14.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suasana kepadatan arus lalu lintas pada hari pertama uji coba perluasan kawasan ganjil genap di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin, 2 Juli 2018. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perluasan kawasan ganjil genap tak cukup untuk memastikan kemacetan tak menghadang rombongan atlet dan peserta Asian Games 2018 di Jakarta, 18 Agustus-2 September mendatang. Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) masih merasa perlu penerapan buka-tutup pintu tol dalam kota Jakarta.

Baca:
Ini Penyebab 40 Pintu Tol Bakal Terdampak Asian Games 2018

Penutupan pintu tol adalah bentuk rekayasa lalu lintas terbaru yang sedang digodok BPTJ bersama dengan sejumlah instansi terkait. Di antara yang duduk bersama BPTJ adalah Kepolisian Daerah Metro Jaya, Dinas Perhubungan DKI Jakarta, dan Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc).

Kepala BPTJ Bambang Prihartono beralasan perlu ada rekayasa lalu lintas di jalan tol dalam kota Jakarta untuk mengantisipasi pengendara mobil yang pindah ke jalan tol akibat sistem ganjil genap. Jika tidak ada pengaturan, perjalanan atlet Asian Games dari Wisma Atlet Kemayoran ke lokasi pertandingan diyakininya bakal terganggu.

Dia merujuk pada perjalanan atlet dari Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, menuju sejumlah lokasi pertandingan. Ada delapan lokasi atau venue yang tersebar, mulai Gelora Bung Karno Senayan hingga lapangan golf Pondok Indah, Jakarta Selatan. Dari delapan venue itu, diturunkan 16 rute dengan waktu tempuh setiap rute yang telah ditetapkan tak boleh lebih 34 menit—mengikuti aturan Dewan Olimpiade Asia.

Bambang mengatakan sebagian pintu tol yang dilalui setiap rute itu akan ditutup permanen dengan jangka waktu tertentu. Sedangkan gerbang tol lain akan ditutup secara situasional atau menyesuaikan waktu perjalanan atlet dan diskresi dari kepolisian. “Waktu uji coba penutupan itu masih kami bahas tapi diharapkan bisa diterapkan pada awal Agustus,” kata Bambang pada Kamis, 19 Juli 2018.

Baca:
Pintu Tol Akan Ditutup Untuk Asian Games, Jalan Arteri Dijamin Tak Macet? 

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mendukung usul BPTJ sepanjang demi menyukseskan Asian Games 2018. Namun volume kendaraan di jalan tol dalam kota diakuinya memang sudah sangat padat. “Kalau tidak diatur (ada rekayasa lalu lintas), tidak mungkin bisa,” ujarnya merujuk pada waktu tempuh kurang dari 34 menit saat jam sibuk.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusuf membenarkan adanya rencana buka-tutup pintu tol itu. Dia menyebut pembahasan juga telah mulai dilakukan. “Nanti dilaksanakan situasional,” katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Simulasi tahap dua rute Asian Games 2018 yang digelar pada Jumat, 20 Juli 2018, membuktikan kebutuhan rekayasa lalu lintas di jalan tol dalam kota itu. Simulasi telah menerapkan penutupan pintu jalan tol untuk memberi jalan rombongan bus yang pura-pura mengangkut atlet dan peserta Asian Games. Tempo termasuk di dalam bus itu.

Hasilnya, jalan tol kosong bak memberi karpet merah untuk rombongan bus yang dikawal penuh sejumlah unit mobil polisi itu. Rute Wisma Atlet Kemayoran-Padang Golf Pondok Indah bisa ditempuh dalam 30 menit, atau selisih 4 menit dari standar yang ditetapkan. Waktu tempuh yang tergolong ajaib.

Sebelumnya, di antara 16 rute Asian Games yang ada, Kemayoran-Pondok Indah adalah momok. Ada dua rute lain yang sempat menjadi ganjalan dan pesimistis bisa mendapatkan waktu tempuh sesuai dengan standar. Keduanya adalah Kemayoran-Cibubur dan Kemayoran-TMII.

Dalam simulasi terpisah, torehan waktu tempuh rute Kemayoran-Cibubur adalah 31 menit. Sedangkan perjalanan ke venue di TMII bisa jauh lebih terpangkas, yakni 20 menit saja.

Baca:
YLKI: Ganjil Genap Asian Games Jangan Korbankan Masyarakat

Itu semua rupanya sudah membuat lega panitia pelaksana Inasgoc. “Pengawalan dan penjagaan maksimal, alhamdulillah sudah bisa didapatkan waktu yang seminimal mungkin," ujar Direktur Transportasi Inasgoc di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat.

Sebelumnya, BPTJ dan pemerintah DKI Jakarta telah lebih dulu menguji coba perluasan kawasan yang menerapkan ganjil genap. Ini adalah sistem pembatasan kendaraan pribadi berdasarkan pelat nomor kendaraan. Perluasan dilakukan ke delapan jalan arteri dari sebelumnya yang terbatas di Jalan Sudirman, M.H. Thamrin, dan sebagian Gatot Subroto.

Selain terhadap kawasan, perluasan dilakukan terhadap periode pemberlakuan pembatasan setiap harinya. Strategi lain yang dilakukan BPTJ adalah membuat lajur khusus bus di jalan tol serta pembatasan truk golongan III-V di seluruh jalan tol lingkar luar Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus