Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Selain masalah polusi udara, kemacetan dan tawuran, Jakarta rupanya masih dihantui masalah yang tak kalah pelik, yakni BABS atau buang air besar sembarangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu wilayah yang terus memerangi BABS adalah Jakarta Barat yang tengah mewujudkan kelurahan bebas Buang Air Besar Sembarangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto mengatakan pemerintah tengah menggiatkan sosialisasi hidup bersih kepada masyarakat. Salah satunya adalah dengan mewujudkan kelurahan bebas BABS.
"Untuk kelurahan yang sudah bebas 'Buang Air Besar Sembarangan' itu ada tiga, yaitu Jelambar Baru, Jembatan Besi dan Tomang," kata Uus seperti dilansir dari Antara, Selasa, 12 September 2023.
Uus meminta masyarakat bersama kelurahan lain di Jakarta Barat bisa mencontoh pembangunan tangki septik mandiri di tiga kelurahan tersebut.
"Kelurahan lain dapat mengikuti tiga wilayah kelurahan itu yang sudah terverifikasi menjadi Kelurahan 'Open Defecation Free' (ODF) atau sudah 'Bebas Buang Air Besar Sembarangan'," kata Uus.
Uus meminta Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jakarta Barat ikut terlibat dan berkolaborasi menggerakkan masyarakat agar mau bekerjasama dengan RT dan RW setempat dalam menyosialisasikan lingkungan hidup yang bersih dan sehat.
Menurut Uus, proses mewujudkan kelurahan bebas BABS membutuh kerja sama setiap bidang dan sinergi lintas sektor. "Tentunya dengan kolaborasi dan sinergi lintas sektor," kata Uus.
Uus menyebutkan saat ini ada enam kelurahan yang sedang dalam proses verifikasi "Sanitasi Total Berbasis Masyarakat" (STBM). Salah satu pilar utamanya adalah masalah buang air besar sembarangan.
"Sekarang baru ada 16 kelurahan yang lolos verifikasi. Yang dalam proses ada enam kelurahan," katanya.
"Saya meminta masyarakat, lurah serta instansi terkait untuk memaksimalkan kegiatan STBM hingga 100 persen," tegas Uus.
Targetnya sebelum tahun 2025, seluruh kelurahan di Jakarta Barat bisa lolos verifikasi. "Kita bertahap ya," katanya.