Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Euforia mobil listrik terus meningkat setiap tahun. Pada November 2021, Kementerian Perhubungan menyampaikan bahwa terdapat sekitar 10.300 sepeda motor listrik dan 1.500 mobil listrik yang beroperasi di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berbeda dengan mobil konvensional yang mengandalkan bahan bakar fosil atau minyak bumi, mobil listrik menggunakan daya listrik sebagai energi utamanya. Meskipun begitu, ada pula beberapa merek yang menawarkan mekanisme bauran atau hybrid antara bahan bakar konvensional dan listrik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam hal ini, situs resmi Nissan menyebut bahwa baterai dan ketersediaan stasiun pengisian daya menjadi aspek penting untuk dipertimbangkan sebelum membeli mobil listrik.
Baca: Marak Mobil Listrik, Berapa Tarif Charge Baterai Mobil di SPKLU
Dua Tipe Pengisian Daya Baterai Mobil Listrik
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa baterai mobil listrik memiliki dua mekanisme pengisian daya, yaitu on-charge dan off-charge. Dikutip dari situs resmi Wuling, berikut adalah perbedaan dan penjelasan keduanya.
- On-Charge
Pengisian daya tipe ini memanfaatkan pengisi daya internal dalam mobil dengan menggunakan arus bolak-balik atau AC. Tipe pengisi daya ini akan mengganti arus bolak-balik menjadi arus searah sehingga arus listrik bisa masuk ke baterai.
- Off-Charge
Berbeda dengan tipe sebelumnya, tipe ini menggunakan pengisi daya eksternal atau terpisah dari mobil. Pada tipe ini, pemilik mobil harus menggunakan arus listrik atau DC untuk mengisi baterai. Namun, situs Wuling mengungkap bahwa sedikit jenis mobil listrik yang menggunakan tipe pengisian daya seperti ini, off-charge.
Cara Isi Baterai Mobil Listrik di SPKLU dan Rumah
Kemudian, berdasarkan lokasinya, pengisian daya baterai mobil listrik dapat dilakukan pada dua tempat, yaitu Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum alias SPKLU dan dilakukan secara mandiri di rumah.
Dikutip dari situs resmi Wuling, pengisian daya baterai mobil listrik di SPKLU umumnya dilakukan sebagai berikut.
- Mengunduh aplikasi Charge.IN
- Mencari stasiun terdekat lewat aplikasi Charge.IN
- Datang ke lokasi stasiun serta memasangkan gun sesuai jenis mobil
- Gunakan kartu NFC untuk otentikasi lokasi pengisian daya
- Pindai QR Code di SPKLU untuk mengisi daya kWh sesuai kebutuhan
- Bayar biaya pengisian melalui metode pembayaran yang tersedia
- Tunggu mobil sampai terisi penuh
Secara teknis, pengisian daya baterai mobil listrik di rumah tidak jauh berbeda dengan di SPKLU. Namun, pengisian di rumah akan dibebankan pada harga per kWh listrik di rumah. Selain itu, Anda juga harus memiliki fasilitas home-charging untuk melakukan pengisian daya dari rumah.
Pengisian Daya Mobil Listrik di SPKLU dan Rumah, Mana yang Lebih Hemat dan Cepat?
Dikutip dari situs Autofun, dengan menggunakan estimasi harga listrik per kWh paling rendah, besar kemungkinan biaya pengisian daya mobil listrik di rumah lebih murah daripada di SPKLU.
Dalam uji coba tersebut, Tim Autofun mencoba melakukan pengisian daya untuk merek mobil Hyundai Kona. Ketika dilakukan pengisian di SPKLU, mobil ini kena biaya sebesar Rp2.686 per kWh. Namun, pengisian di rumah hanya ditagih biaya sebesar Rp1.444 per kWh.
Namun, situs resmi Wuling menyebut bahwa pengisian daya listrik baterai mobil listrik di rumah akan cenderung lebih lama daripada di SPKLU. Wuling menuliskan bahwa pengisian daya di rumah bisa memakan waktu hingga 17 jam agar daya penuh, tetapi pengisian di SPKLU biasanya hanya membutuhkan 1 hingga 3 jam sampai daya penuh.
ACHMAD HANIF IMADUDDIN
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.