Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Peresmian dua bendungan kering, yaitu Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi disambut oleh warga Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pasalnya dua bendungan itu rencananya juga akan dijadikan objek wisata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tentunya harapan kami bisa lebih bermanfaat untuk warga sini, minimal bisa menggerakkan roda ekonomi warga,” kata Camat Megamendung Acep Sajidin di kantornya, Sabtu, 24 Desember 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, meski sudah diresmikan, dua bendungan kering pertama di Indonesia itu belum diketahui siapa atau instansi mana yang akan mengelola sektor wisatanya. “Jika tidak sesuai aturan dan diperbolehkan oleh Kementerian PUPR, Ditjen Pengairan dan BBWSC, kami siap menjadi pengelolaan pariwisata dua Bendungan itu," ucap Acep.
Acep mengatakan jika pengelolaan wisata dua bendungan yang berada di wilayah Kecamatan Megamendung itu diberikan kepada warga, dia akan segera membentuk Badan Usaha Milik Desa atau Bumdes bersama empat desa lain yang berada di sekitarnya. Tujuannya, Acep menyebut agar empat desa itu bisa membina dan memberdayakan warganya mulai dari pekerja hingga pedagang di sekitar Bendungan.
"Kami libatkan warga baik untuk pekerja nantinya, juga dengan pengkondisian yang ditata dan dirapihkan mungkin juga warga bisa mengais rezeki dengan berjualan di sana,”
Saat ini, kata Acep, warga hanya masih sebatas berharap pemerintah pusat dan pemerintah daerah memberikan kepercayaan pengelolaan itu kepada mereka.
Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi diresmikan oleh Presiden Jokowi yang didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto beserta Kepala BBWSC Bambang Heri Mulyono, Gubernur Jawa Barat dan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Jokowi menyebut, selain untuk pengendalian banjir, kedua bendungan kering pertama di Indonesia tersebut juga memiliki potensi wisata yang besar. Jika dijadikan objek wisata, kedua Bendungan diharapkan bisa menjadi edukasi wisata lingkungan.
M.A MURTADHO