Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berbagai Inovasi untuk Memulihkan Cedera, MRI Sampai Arthroscopy

Berbagai inovasi di dunia kesehatan membuat proses penyembuhan cedera makin akurat dan cepat.

24 Mei 2018 | 17.01 WIB

Ilustrasi mesin MRI. Dentistry-articles.com
Perbesar
Ilustrasi mesin MRI. Dentistry-articles.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kegiatan berolahraga, khususnya yang sering terjadi benturan, sering menimbulkan cedera otot dan sendi bagi para pelakunya. Kita kerap melihat olahragawan mengerang kesakitan di lapangan karena mengalami cedera akibat benturan atau pelanggaran, bahkan tidak sedikit yang terpaksa mengakhiri kariernya akibat persoalan ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dokter spesialis bedah ortopedi konsultan Foot & Ankle, dr Dimas R. Boedijono, Sp.OT (K), yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, menjelaskan bagaimana dunia medis menangani masalah ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Pemeriksaan MRI dan CT Scan merupakan tindakan non-invasive untuk mengetahui kondisi ligamen pergelangan kaki pasien dan melihat apakah ada cedera lainnya yang tidak terlihat saat menggunakan modalitas radiologi konvensional seperti X-ray," ujarnya.

Pencitraan yang lebih baik akan dapat membantu menentukan apakah memerlukan tindakan pembedahan atau cukup dengan tindakan konservatif, seperti fisioterapi.

Pemeriksaan MRI dilakukan apabila dicurigai terjadi cedera pada sendi, otot, ligamen, atau tendon guna mendapatkan pencitraan anatomi jaringan lunak dalam tubuh dengan lebih jelas. Pemeriksaan ini dapat memberikan informasi rinci dan membantu dokter menilai kondisi yang berhubungan dengan gejala, kondisi, atau cedera tertentu.

Sedangkan pemeriksaan CT Scan dilakukan apabila dicurigai adanya cedera pada tulang. Kemampuan CT Scan dalam mengambil gambar dari berbagai sudut, termasuk gambar kondisi patah tulang yang terjadi, membantu dokter mendapatkan pencitraan dengan jelas sehingga penanganan dapat diberikan lebih cepat dan tepat.

Tindakan arthroscopy merupakan salah satu metode diagnosis dan penanganan minimal invasive untuk cedera serius pada bagian sendi bahu dan kaki. Tindakan ini dilakukan dengan membuat sayatan kecil untuk memasukkan kamera dan alat yang akan bekerja ke bagian persendian yang mengalami cedera.

"Dengan arthroscopy, pembedahan dapat dilakukan tanpa membuat sayatan besar dengan waktu pengerjaan dan waktu pemulihan pasien yang relatif lebih cepat," ucap Dimas.

Pada beberapa kondisi, seperti adanya sobekan ligamen yang membuat pergelangan kaki menjadi relatif tidak stabil dan tidak bisa melakukan gerakan tertentu, yang melibatkan ketangkasan, penanganan dengan metode rekonstruksi primer dapat menjadi pilihan. Setelah dilakukan tindakan tersebut diperlukan penanganan terpadu dengan bagian fisioterapi untuk mengembalikan fungsi sendi dan kebugaran pasien.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus