Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bogor - Wali Kota Bogor Bima Arya meminta IPB University dan Universitas Pakuan (Unpak) meneliti temuan terowongan kuno yang diduga saluran air peninggalan Belanda. Terowongan kuno itu ditemukan di Jalan Nyi Raja Permas Kota Bogor.
Terowongan kuno itu ditemukan oleh tim Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) ketika sedang memperbaiki saluran air di sekitar lokasi pembangunan Alun Alun Kota Bogor.
Pengecekan yang dilakukan Dinas PUPR Kota Bogor menunjukkan terowongan yang diduga saluran air di kedalaman tiga meter itu diperkirakan dibangun oleh Belanda. Pedmerintah Kota Bogor memperkirakan saluran air itu dibangun bersamaan dengan Stasiun Bogor pada 1881, karena lokasinya sejajar.
"Ada dokumen bahwa memang ada peta saluran air bawah tanah pada zaman Belanda,” kata Bima Arya di Bogor, Selasa, 31 Agustus 2021.
Bima meminta IPB University dan Universitas Pakuan meneliti untuk memastikan fungsi terowongan kuno yang berada di bawah saluran air Kota Bogor itu. Apakah terowongan itu punya fungsi lain atau hanya saluran air.
"Menggunakan alat pendukung untuk mendeteksi luas dan panjang saluran air itu," ujarnya.
Kedua perguruan tinggi itu diminta meneliti apakah saluran air kuno itu bisa direvitalisasi.
Dengan penemuan terowongan kuno itu Bima mengatakan rencana induk drainase Kota Bogor dan perbaikannya yang disusun sejak 2016 harus disesuaikan. Apalagi lokasi terowongan bawah tanah itu masuk kawasan yang akan ditata saluran airnya. Pemerintah Kota Bogor akan membangun Alun Alun, Masjid Agung, dan pengembangan Stasiun Bogor.
"Drainasenya harus rapi. Saya ingin sedimentasinya digali dan dikeruk bertahap," tambah Bima. "Apakah bisa difungsikan kembali."
Bima Arya sempat meninjau langsung lokasi penemuan terowongan kuno di Jalan Nyi Raja Permas itu pada Sabtu lalu. Dia juga turun dan melihat terowongan yang sebagian tertutup air tersebut.
Sedimentasi di terowongan mencapai 80 sentimeter, yang terdiri dari endapan tanah dan lumpur. Bima Arya menyebut struktur bangunan kuno itu mirip dengan saluran air kuno di Sukabumi, Bekasi dan Klaten.
Baca juga: Bima Arya Ungkap Temuan Terowongan Kuno di Saluran Air Kota Bogor
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini