Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tesla Inc. mengumumkan tidak akan lagi menerima Bitcoin sebagai alat pembelian mobil listrik dengan alasan lingkungan.
Tesla khawatir akan penggunaan bakar fosil yang meningkat untuk penambangan Bitcoin.
Dikutip dari Reuters hari ini, Jumat, 14 Mei 2021, CEO Tesla Elon Musk mengatakan mendukung kekhawatiran tersebut, terutama penggunaan batu bara yang memiliki emisi bahan bakar terburuk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Cryptocurrency adalah ide yang bagus di banyak tingkatan dan kami percaya ini memiliki masa depan yang menjanjikan, tetapi ini dapat merugikan lingkungan," kata Musk dalam cuitannya di Twitter pada Rabu lalu, 12 Mei 2021.
Cuitan Elon Musk tersebut langsung berdampak pada harga Bitcoin sampai jeblok hingga lebih dari 10 persen. Kini harga Bitcoin di level 50.966 dolar AS atau sekitar Rp 725,7 juta (kurs Rp 14.239 per dolar AS).
Harga aset kripto lainnya, termasuk Ethereum, juga anjlok di perdagangan Asia.
Baru sekitar dua bulan lalu Elon Musk pertama kali mengatakan mobil listrik Tesla bertenaga bisa dibeli menggunakan Bitcoin.
Edwar Moya, Analis Pasar Senior dari Perusahaan Perdagangan Mata Uang OANDA, mengatakan dampak lingkungan penambangan Bitcoin adalah salah satu risiko terbesar mata uang crypto.
Adapun, Mark Humphery-Jenner, profesor keuangan di Universitas New South Wales, mempertanyakan keputusan Tesla dan Elon Musk yang dinilainya terburu-buru. Bahkan Musk tak menerangkan berapa mobil listrik Tesla yang dibeli dengan Bitcoin.
Baca: Elon Musk Umumkan Beli Mobil Tesla Bisa Pakai Bitcoin
HIDAYAT SALAM | REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini