Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jenewa - Daimler yang biasanya membangun aliansi dengan Mercedes Benz kali ini membikin gebrakan baru. Mereka kini membikin aliansi baru bersama BMW untuk mengembangkan mobil otonom atawa mobil tanpa sopir. Tujuannya apalagi kalau bukan untuk menghemat biaya riset dan pengembangan serta membentuk standar tentang mobil tanpa sopir di masa depan.
Baca: BMW Mulai Menggaet Konsumen Milenial di Segmen Mobil Premium
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami bekerja sangat cepat untuk membentuk masa depan. Kami telah mengembangkan platform mobil otonom. Kami telah bekerja sama dengan Daimler untuk merintis teknologi masa depan," kata Harald Kruger seperti dilaporkan wartawan Tempo.co Burhan Sholihin saat peluncuran mobil baru BMW di Geneva Motor Show 2019, 5 Maret 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Kruger, prioritas utama mobil otonom adalah keselamatan orang. Karena itu mereka tak ingin teknologi tersebut membahayakan penumpang maupun orang lain di jalan, baik pejalan kaki maupun pengendara yang lain.
Simak: Pembeli Mobil Mewah BMW Paling Banyak Bayar Tunai, Ini Alasannya
"Ini seperti situasi ayam dan telur. Harus ada lembaga yang membuat standar baku keamanan mobil otonom. Yang lain akan mengikuti standar tersebut," kata Klaus Froelich, juru bicara BMW.
Sebelumnya memang sempat menjadi diskusi soal biaya riset dan pengembangan mobil otonom. Ini salah satu alasan yang kemudian membuat BMW dan Daimler membuat aliansi.
"Sekali sudah terbentuk standar, maka produsen otomotif tak perlu melakukan banyak investasi untuk inovasi. Mereka cukup berinvestasi pada standar yang sudah ada," kata Froelich lagi.
Baca: Kini, Konsumen BMW Bisa Mendapatkan Fasilitas DP Nol Persen
Juru bicara BMW itu menambahkan bahwa BMW dan Daimler akan mengembangkan teknologi baru untuk sistem mobil pintar untuk segmen mobil kompak dan mobil besar. BMW berharap banyak produsen mobil lainnya yang bergabung sama-sama mengembangkan standar ini.
"FiatChrysler sudah menjadi partner BMW, kami berharap mereka bisa bergabung di teknologi ini," ujar Froelich.
Dalam kesempatan terpisah seperti dilaporkan Chanel News Asia, Chief Executive FiatChrysler Mike Manley menyambut baikp peluang ini. Mereka berjanji akan menjajaki rencana strategis ini.