Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Produsen mobil mewah Jaguar Land Rover dipastikan tidak akan bersaing dengan merek-merek ternama, seperti Mercedes, BMW dan Audi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cabang perusahaan Tata Group tersebut saat ini lebih memilih untuk membidik Porsche dan Bentley sebagai saingannya di pasar global.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
CFO Jaguar Land Rover, Adrian Mardell, mengatakan bahwa strategi untuk mengambil alih pasar penjualan BMW, Mercedes hingga Audi, tidak masuk akal bagi perusahaan.
Mengingat, Jaguar sendiri mengalami penurunan penjualan sekitar 37% pada tahun 2020. Sedangkan BMW hanya turun sebesar 8,4%.
CEO baru perusahaan, Thierry Bollore pun langsung melakukan revisi strategi produk. Bekas petinggi Renault tersebut mengehentikan persaingan Jaguar Land Rover dengan sejumlah produsen ternama Jerman.
Sebelumnya, mantan CEO Jaguar Land Rover Ralf Speth telah menargetkan penjualan sebanyak 1 juta mobil. Sayangnya, itu tidak berhasil.
Justru perusahaan mobil mewah asal Inggris tersebut terjerat hutang, yang membuat nasib mereka dipertanyakan di tahun-tahun mendatang.
Pada Februari 2021 kemarin, Jaguar memilih langkah untuk membatalkan produksi mobil listrik XJ yang hampir rampung.
Tak hanya itu, produsen tersebut juga mengambil keputusan untuk membatalkan proyek crossover J-Pace, dan Land Rover EV.
Hadirnya CEO Baru, Jaguar Land Rover kini memilih untuk menjadi lebih eksklusif dan mewah. Mereka akan memindahkan proyek mobil listrik pada tahun 2025 mendatang.
HINDUSTAN TIMES