Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - Shakil, bocah 4 tahun korban ledakan gas di Ciledug, meninggal di di RS Sari Asih Ciledug, Senin malam, pukul 23.30. Anak balita itu mengalami luka bakar 90 persen akibat ledakan tabung gas yang bocor di rumah kontrakan yang ditempati tukang bakso bernama Bejo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ledakan itu juga melukai dua orang lain, yaitu Bejo dan Dwi, paman Shakil. Mereka masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Pada saat ledakan gas yang memicu kebakaran dua rumah petak itu pada Senin, 11 Desember 2023, Shakil tengah membuntuti pamanya yang hendak menolong Bejo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ditemui Tempo di rumah duka, Ramflih Firmanco, 50 tahun kakek Shakil menceritakan perawatan cucunya di RS Sari Asih yang menurutnya tidak responsif terhadap kondisi balita itu.
"Jadi awalnya peristiwa jam11.00 siang, istri saya mencarikan ambulans untuk membawa cucunya ke rumah sakit. Sudah seperti Man of Fire, cucu saya. Tapi ditangani, diperban, dehidrasi sudah teratasi," kata Ramflih, Selasa 12 Desember 2023.
Sejam kemudian, pada jam 12.00, keluarga korban meminta kepada pihak rumah sakit agar bocah itu dirujuk ke rumah sakit lain yang bisa menangani pasien luka bakar. Namun pihak RS Sari Asih, disebutkan Ramflih bisa merujuk melainkan rujuk lepas.
"Ya kami tidak mau. Disampaikan kepada kami, pihak RS telah mencari rumah sakit seperti RS Pelni, RS Fatmawati, RSUD Kota Tangerang dan RSCM," kata Ramflih.
Selanjutnya keluarga sempat minta bantuan dokter di RSCM soal kondisi Shakil...
Menurut keterangan petugas RS Sari Asih, kata Ramflih, tidak ada rumah sakit yang bisa menerima. Ada yang beralasan tidak ada kamar kosong, tidak ada fasilitas atau belum ada perintah kirim.
"Keluarga coba menghubungi dokter kenalan di RSCM, melihat kondisi luka cucu saya lewat WhatsApp menyampaikan, kirim. Tapi kami diminta rujuk lepas, itu bagi kami berat. Bagaimana dalam perjalanan tanpa alat," kata Ramflih.
Lima jam kemudian, pada Senin petang pukul 17.00, Ramflih membezuk cucunya masih tergeletak di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Ramflih melihat cucunya dibiarkan begitu saja. "Hanya dengan infus dan oksigen. Kondisinya memburuk, luka bakarnya sudah mulai melepuh dan menimbulkan gelembung di bawah bibir cucu saya," kata Ramflih sambil menahan tangis.
Ramflih mendapat keterangan dari petugas medis bahwa cucunya mengalami luka bakar 90 persen. "Yang membuat saya menyesalkan RS Sari Asih kenapa disebutkan luka bakar 90 persen tapi tidak ditempatkan di ruang Instalasi Care Unit (ICU) atau tindakan lanjutan terhadap cucu saya," ujarnya.
Bahkan sebelum drop pada Senin tengah malam, Shakil muntah-muntah dan banyak mengeluarkan cairan. Sekitar pukul 23.30, bocah itu menghembuskan nafas terakhir.
Ledakan gas yang menewaskan Shakil itu terjadi di rumah kontrakan yang ditempati Bejo, seorang tukang bakso di Kampung Paninggilan Utara Ciledug Kota Tangerang, Senin, 11 Desember 2023, pukul 10.30.
Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kecamatan Ciledug Mulyadi, peristiwa itu bermula dari kebocoran gas dari tabung 3 kilogram di rumah kontrakan milik H.Agus yang disewa Bejo.
Tabung gas yang bocor itu sempat menimbulkan asap dan menyebabkan percikan api dan menyambar tabung gas melon di gerobak bakso Bejo, yang tak jauh dari dapur.
"Ya asap terkurung karena tidak ada ventilasi yang cukup. Sehingga percikan api menyambar tabung gas lainya. Meledak dan melukai tiga orang itu," kata Mulyadi.
Keterangan tetangga korban. Nasrudin Wahid, sebelum ledakan terjadi Bejo sempat minta tolong kepada Dwi karena tabung gas di dapur bocor. Bejo sempat menutup tabung dengan kain basah dan keluar rumah minta tolong kepada Dwi.
"Dwi ini menantu pemilik kontrakan H.Agus. Nah Shakil, ponakan yang berusia balita itu selalu ikut ke mana Dwi pergi. Pada saat itu dia membuntuti di belakang tanpa sepengetahuan pamannya dan menjadi korban paling parah," kata Nasrudin.
Hingga ini belum ada keterangan resmi dari RS Sari Asih Ciledug tentang penanganan bocah korban ledakan gas itu.
AYU CIPTA
Pilihan Editor: Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa, Panca Menyesal dan Ingin Lihat Makam Anaknya