Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para siswa miskin masih bisa bernapas lega. Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS)—sebuah program bantuan pemerintah untuk SD, SMP, serta sekolah keagamaan negeri dan swasta di seluruh Indonesia yang diadakan sejak tahun lalu—diteruskan. Bahkan jumlah dana yang diberikan ke sekolah untuk membebaskan siswa dari beban operasional itu sedikit dinaikkan.
Tahun ini pemerintah mengalokasikan dana BOS Rp 10,33 triliun untuk membantu 39,92 juta siswa pendidikan dasar selama setahun. Tahun sebelumnya, tercatat 39,6 juta siswa SD/madrasah ibtidaiah dan SMP/madrasah tsanawiah menerima dana Rp 5,13 triliun untuk enam bulan. Bila dihitung per kepala, tiap siswa SD/MI mendapat Rp 235 ribu per tahunnya, sementara tiap tahun murid SMP/MTs memperoleh Rp 324.500.
Mulai tahun ini pemerintah juga menambahkan program BOS buku senilai Rp 900 miliar. Alhasil, setiap siswa bisa mendapat jatah satu buku gratis. Jumlah buku bertambah menjadi tiga buah untuk setiap siswa di 12 provinsi yang siswanya mendapat nilai jelek saat ujian nasional. Tiga buku itu sesuai dengan mata pelajaran yang diujikan. Adapun buat siswa setingkat SMA, mulai tahun ini disediakan bantuan khusus.
Kendati amat membantu, penggelontoran dana BOS bukan tak bermasalah. Pencairan dana yang sering molor, misalnya. Atau sekolah tetap menarik iuran ini-itu kepada para murid. Agar tujuan peningkatan pelaksanaan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun bisa terlaksana, dana BOS memang harus diawasi bersama-sama. Persis seperti pesan Pak Menteri, ”Ingat, ini dana amanah buat murid. Jangan diselewengkan!”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo