Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam menjamin keselamatan pengemudi, mobil dengan sistem remnya memiliki 2 jenis rem, yakni rem yang berada di kaki dan rem tangan bagian atas kabin. Masing-masing rem yang berada, baik di tangan atau kaki memiliki fungsinya masing-masing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rem standar untuk memperlambat laju mobil merupakan fungsi dari rem yang berada di kaki, rem yang berbentuk pedal tersebut, merupakan rem yang paling banyak digunakan oleh pengemudi ketika mobil sedang dalam keadaan berjalan. Sementara itu, rem lainnya yang berada di tangan, yakni rem tangan berfungsi untuk menghentikan mobil dan membuat mobil menjadi berhenti atau diam di tempat.
Rem Tangan buat Posisi Parkir
Seperti dilansir dari laman Ackodrive, biasanya penggunaan rem tangan ditujukan ketika mobil sedang diparkir atau dalam keadaan parkir. Namun demikian, rem yang berbentuk tuas dan biasanya berada di sebelah pengemudi tersebut, sulit untuk dioperasikan karena tarikannya yang berat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun demikian, terdapat beberapa mobil yang dikategorikan sebagai mobil mewah, menyediakan rem tangan yang berbentuk tombol, bahkan bersifat otomatis, yang akan secara otomatis berfungsi ketika berhenti dan akan kembali tidak berfungsi ketika persneling mobil difungsikan.
Sebagai salah satu elemen penting dalam keselamatan mobil, rem tangan memiliki fungsi yang signifikan dalam membuat mobil berhenti. Masih dilansir dari laman Ackodrive.com, rem tangan akan mulai berfungsi ketika tuas ditarik dan dengan seketika mengaktifkan rem yang terdapat pada roda bagian belakang.
Rem yang berada pada roda bagian belakang tersebut mencegah mobil untuk bergerak maju atau mundur. Selain itu, mobil yang sedang menunggu lampu lalu lintas, biasanya akan menggunakan rem tangan agar pengemudi tidak senantiasa menekan pedal rem dengan kakinya.
Terdapat suatu kabel yang terbuat dari besi, yang menjadi penghubung antara tuas, yang berada di bagian sebelah pengendara, dengan rem yang terdapat pada roda bagian belakang mobil. Ketika tuas rem tangan ditarik, dengan seketika kabel, yang menjadi penghubung antara tuas rem tangan dan rem belakang, yang terdapat di ban belakang mobil, seketika akan membuat rem belakang bekerja menekan velg mobil bagian belakang.
Namun demikian, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pengoperasian rem tangan bersifat langsung sehingga akan berdampak secara langsung terhadap jalannya mobil. Seperti dilansir dari laman Daihatsu.co.id, berikut cara menggunakan rem tangan yang benar.
- Khusus untuk mobil dengan rem tangan model stik atau berbentuk tuas, cara menggunakannya dengan menarik tuas stik. Pastikan hingga keluar bunyi klik sebanyak empat sampai dengan tujuh kali, jika suara terdengar lebih kemungkinan terdapat masalah pada rem tangan.
- Cara tersebut berlaku pada semua jenis rem tangan, sebisa mungkin hindari penggunaan rem tangan saat mobil berhenti sejenak di lampu merah. Lebih baik posisikan transmisi ke ‘N’ atau gigi netral agar kampas rem tangan bisa lebih awet.
- Tidak perlu untuk menginjak atau menarik rem tangan secara berlebihan, pada rem tangan yang berbentuk tuas, cukup ditarik dengan ketinggian tuas hingga mencapai sudut 45 derajat saja.
- Saat sedang mengemudi di tanjakan, upayakan jangan menekan gas terlebih dahulu sebelum tuas rem tangan dilepas. Pastikan rem tangan sudah dalam keadaan tidak mengunci, karena hal tersebut akan menyebabkan kabel rem menjadi mudah putus.
- Sebisa mungkin hindari penggunaan rem tangan jika mobil diparkir dalam kondisi jangka waktu yang lama. Mobil yang menggunakan transmisi manual, bisa cukup diganjal, sementara itu, mobil transmisi otomatis, cukup memasukkan transmisi ‘P’ atau parkir saja.
Pilihan editor: Bus Terguling, Dosen ITB Sebut Bahaya Parkir dengan Rem Tangan di Tempat Miring