Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Suasana duka masih menyelimuti kediaman Ibin Muqorobin, seorang warga Kayu Gede, Pakujaya, Tangerang Selatan yang meninggal dalam kecelakaan bus di Guci, Tegal, Jawa Tengah. Sebelum meninggal ayah dari dua orang anak tersebut meminta untuk diantar ambulans untuk berangkat ziarah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah ayahnya meninggal, anak pertama dari Ibin Muqorobin, Vina Handayani kini berperan menjadi tulang punggung keluarga. Ibunya yang mengalami luka berat dalam musibah itu masih menjalani perawatan di RSU Tangerang Selatan, Pamulang, ditemani adik Vina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan berlinang air mata Vina bercerita tentang kejanggalan menjelang kepergian ayahnya ke Jawa Tengah. "Ayah itu biasanya kalau mau pergi engga pernah pakai baju koko warna putih, ini dia minta setrikain baju koko putih katanya biar bersih," kata Vina di kediamannya, Selasa 9 Mei 2023.
Bahkan Ibin yang gemar traveling itu menunjukkan sikap aneh saat hendak berangkat menuju bus saat keberangkatan. Saat itu bus yang mengangkut puluhan orang warga Pakujaya berada di depan jalan utama Graha Raya.
"Bapak waktu itu minta antar sama sopir ambulans. Enggak biasanya bapak kayak gitu, tapi saya mikirnya mungkin agar bisa muat banyak jadi engga mikir macem-macem," ujarnya.
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mendatangi rumah duka korban kecelakaan bus jatuh ke sungai di Kampung Kayu Gede 2, Senin 8 Mei 2023. TEMPO/Muhammad Iqbal
Dia kaget setelah mendapat kabar kecelakaan rombongan para peziarah asal Tangsel di Guci, Jawa Tengah. "Ternyata itu hal terakhir dari ayah saya, pergi diantar ambulans dan pulang kembali dengan ambulans," kata Vina.
Ketika berada di Tegal, Vina dan adiknya berbagi tugas karena kedua orang tua menjadi korban luka dalam kecelakaan tersebut.
"Jadi adik saya ikut rombongan pulang ke Tangsel dengan ibu saya. Saya bersama ayah di RS Tegal, rupanya ayah saya tidak memiliki umur panjang," ujarnya.
Hingga saat ini tidak banyak yang dapat dilakukan Vina. Dia hanya berharap ibunya yang mengalami luka cukup parah, yaitu patah tulang di beberapa bagian tubuh akibat bus jatuh ke sungai itu bisa segera pulih.
"Ibu saya seperti hanya mukanya saja yang hidup, karena kedua kakinya patah, tulang belakang mungkin patah juga. Jadi untuk komunikasi okelah, tapi untuk bergerak tidak," ujarnya.
Setelah ayahnya berpulang dalam kecelakaan bus di Guci Tegal, kini Vina harus menjadi tulang punggung keluarganya. "Saya sekarang harus menjadi tulang punggung keluarga. Semoga ibu bisa cepat pulih," ujarnya.
MUHAMMAD IQBAL
Pilihan Editor: Cerita Korban Selamat Kecelakaan Bus di Guci, Semuanya Terjadi dalam Sekejap