Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Cerita Korban Selamat Kecelakaan Bus di Guci, Semuanya Terjadi dalam Sekejap

Kahoy Amirudin tengah tertidur di kursi belakang saat kecelakaan bus di Guci terjadi. Seperti mimpi, ia mendengar teriakan-teriakan histeris.

8 Mei 2023 | 21.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Satu unit bus dalam posisi terbalik usai jatuh ke sungai di kawasan objek wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu, 7 Mei 2023. Bus yang berisi sekitar 50 penumpang peziarah asal Tangerang Selatan, Banten tersebut jatuh masuk jurang diduga karena rem tangan bermasalah saat sopir berada di luar bus. ANTARA FOTO/Tois

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kahoy Amirudin mengingat kecelakaan bus di Guci Tegal, Jawa Tengah pada Ahad, 7 Mei 2023 berlangsung dalam sekejap.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bus yang mengangkut rombongan wisata ziarah dari Tangerang Selatan itu tiba-tiba berjalan sendiri saat dalam posisi parkir. Bus melaju sendiri tanpa sopir, lalu menyelonong ke arah sungai dan terperosok.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kahoy adalah salah satu rombongan yang saat itu berada di dalam bus yang melaju sendiri dan jatuh ke dalam jurang di kawasan parkir objek wisata pemandian air panas Guci Tegal. Ia mengingat kecelakaan bus di Guci berlangsung dalam sekejap saja.        

Kahoy Amirudin, seorang pria berusia 58 tahun itu bercerita, dirinya saat itu berada di kursi ketiga dari barisan paling belakang. Saat itu dirinya tengah tertidur, mengantuk dan dalam kondisi lelah karena sudah dalam perjalanan selama dua hari.

Saat sedang terlelap, menurut pria asal Pondok Serut, Pakujaya, Kota Tangerang Selatan itu, tiba-tiba sama ia mendengar suara teriakan dari dalam dan luar bus. Mungkin menduga ia bermimpi, suara teriakan ia dengar seperti dengungan di telinganya.

Dirinya masih tak menyadari jika bus yang dia tumpangi bersama puluhan orang lainnya berjalan sendiri, melaju masuk ke dalam jurang. 

"Emang lagi pada mau berangkat lagi itu ya, saya tidur di dalam bus itu, tahu-tahu mobil gelosor (melaju), saya ingatnya sudah beledak-beleduk, pas gitu ke kali mobilnya saya ingatnya di situ, saya mah lagi tidur, saya duduk di kursi belakang," kata Kahoy yang masih menjalani perawatan di RSUD Serpong Utara.

Saat itu sebagian besar rombongan wisata ziara sudah bersiap-siap melanjutkan perjalanan dan masuk ke dalam bus berwarna merah tersebut.

Rasa panik bercampur resah, kata Kahoy, menyelimuti para penumpang dalam bus tersebut. Jeritan anak dan para lansia juga tak bisa dibendung lagi.

Ketegangan, lanjutnya semakin menjadi saat bus mulai terperosok ke jurang. Saat itu sebagian orang hanya melantunkan doa agar bisa selamat dalam kecelakaan ini.

"Gelosor sama guling-guling udah beledak beleduk langsung ke kali itu kan. Teriak yang di luar juga teriak sudah ngejar-ngejar gitu," ujarnya.

Bus pun terhenti, suara air menggericik mulai memasuki bus bermuatan 40 orang lebih itu. Pecahan kaca mengubah kebisingan dengan rasa sakit.

Dirinya yang mampu berdiri mencoba menolong beberapa korban lainnya yang tak berdaya.

Dengan muka berlumuran darah Kahoy tetap tegar menolong penumpang lainnya. Namun tak banyak yang ia lakukan saat itu.

Beruntung warga sekitar dibantu para pengunjung wisata Guci lainnya dengan cepat memberi upaya pertolongan. Kahoy pun mencoba keluar dari dalam bus yang sudah terguling di dasar sungai itu dengan bantuan yang lain. 

"Saya keluar sempat saya narik-narik orang yang di air, takutnya orang tenggelam, saya minta tolong gitu, ditolong sama orang yang di atas itu banyak," ujarnya.

Hingga saat ini Kahoy hanya dapat berbaring lemah dikamar RSU Serut ditemani sang anak. Namun dirinya masih khawatir lantaran sang istri juga masih dirawat dan dalam kondisi lebih parah darinya di RSU Tangerang Selatan.

"Kondisi saya sudah membaik, ini saya diikat di punggung belakang memar, sama di sini benturan, jidat saya berapa ya jahitannya lima kalau enggak salah," ujarnya.

Kahoy berharap kelalaian yang disebabkan oleh kelengahan sopir ini tidak kembali terulang. Apalagi dirinya bersama para jemaah ziarah lain hanya ingin melakukan perjalanan wisata religi.

Menurut Kahoy, kondisi bus yang mereka tumpangi masih bagus. Ia mendiga ada kelalaian dari sopir bus. 

"Sehat mobil mah, cuma ya kelalaian sopir kayaknya itu, mobil enggak diganjel lagi apa gimana ya, pas orang banyak mungkin enggak ketahan rem tangan atau gimana itu ya gelosor dah, pak sopir enggak disitu, kayaknya dia lagi di warung ngopi, saya mah kan tidur itu ngantuk," kata Kahoy.

Kahoy bersama anggota jemaah pengajian majelis taklim Tangerang Selatan melakukan perjalanan wisat religi ke Jawa Tengah. Pada hari nahas itu, mereka seharusnya hendak kembali pulang ke Tangerang.

Data terakhir menyebutkan korban kecelakaan bus di Guci dua orang tewas dalam kecelakaan ini dan puluhan orang lainnya mengalami luka.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus