Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Cerita Warga Cipinang Melayu: Baru Selesai Bersihkan Rumah, Banjir Datang Lagi

Hingga saat ini tim Basarnas sudah mengevakuasi 122 orang dari RW 04 Cipinang Melayu, satu perahu karet bocor karena terkena pagar rumah warga.

20 Februari 2021 | 17.20 WIB

Suasana banjir yang melanda RW 04 Cipinang Melayu, Jakarta Timur, pada Sabtu, 20 Februari 2021. Tempo/Adam Prireza
Perbesar
Suasana banjir yang melanda RW 04 Cipinang Melayu, Jakarta Timur, pada Sabtu, 20 Februari 2021. Tempo/Adam Prireza

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tuti, warga RT 03 RW 04 Cipinang Melayu, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, baru saja selesai membersihkan sisa banjir di rumahnya saat genangan air datang, Sabtu dinihari. Sekitar pukul 04.00, air luapan dari Kali Sunter, yang berada tak jauh dari rumahnya, datang dengan cepat.

Dalam waktu singkat banjir sudah setinggi betis. “Sekitar satu jam setelah bersih-bersih dampak banjir di hari Jumat, air naik lagi Sabtu dinihari. Hujannya deras sekali,” kata Tuti saat Tempo temui di tempatnya mengungsi di kolong jalan Tol Becakayu, Jakarta Timur, Sabtu siang.

Air terus datang hingga sekitar 1,5 meter, hampir setinggi pintu di rumah Tuti pada sore hari ini.  Lokasi RT 03 RW 04 berada di dataran yang relatif tinggi.

Rumah tetangga Tuti yang berada di RT lain, seperti RT 01, tergenang banjir sekitar 3-4 meter. RW 04 Cipinang Melayu, yang berada di dataran lebih rendah, tergenang hingga bagian atap rumah.

Dengan membawa barang-barang semampunya, Tuti dan keluarga mengungsi di kolong jalan Tol Becakayu. Beralaskan karpet, ia beristirahat sambil berharap air segera surut. “Ini sepertinya sudah tidak bertambah tinggi lagi, tapi belum surut juga,” ucap dia.

Sebenarnya terdapat lokasi pengungsian warga yang terdampak banjir di Universitas Borobudur, Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Namun, atas alasan kondisi pandemi Covid-19, Tuti memilih untuk mengungsi di bawah jalan Tol Becakayu agar tak perlu berkerumun dengan warga lainnya.

Selain Tuti, banyak warga Cipinang Melayu yang memilih mengungsi di bawah jalan tol tersebut. Selain atas alasan protokol kesehatan, lokasi itu berada tepat di samping perumahan warga yang tergenang banjir sehingga mereka dapat mengawasi rumahnya.

Hendra Sudirman, Kepala Kantor SAR Jakarta, mengatakan 20 tim yang masing-masing terdiri dari 10 orang petugas Basarnas dikerahkan untuk mengevakuasi warga. Ia mengatakan anggotanya telah siaga di Cipinang Melayu sejak Jumat dini hari. Saat itu, banjir sempat melanda lokasi yang sama, namun tidak tinggi dan surut pada pagi harinya.

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman beserta Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Fadil Imran menyusuri lokasi banjir menggunakan perahu karet di RW04 Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Sabtu (20/2/2021). (ANTARA/Andi Firdaus).

Hingga saat ini tim Basarnas sudah mengevakuasi 122 orang dari RW 04 Cipinang Melayu. Lokasi gang rumah warga yang sempit menjadi kesulitan tersendiri. “Satu perahu karet kami bocor kena pagar rumah warga. Mau pakai perahu fiber, tapi tidak kuat karena arusnya kencang. Akhirnya kami siasati pakai tali,” kata Hendra. Tak sedikit warga yang menolak dievakuasi dan memilih bertahan di lantai 2 rumahnya.

Baca juga: Banjir Belum Surut Setelah 6 Jam, Anies Baswedan: Air dari Hulu Jalan Terus

Banjir yang melanda Cipinang Melayu merupakan dampak dari hujan deras yang mengguyur DKI Jakarta, khususnya di daerah Sunter Hulu. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan pada Jumat malam tercatat intensitas hujan di Sunter Hulu mencapai 197 milimeter per hari atau sangat lebat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus