Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Sepuluh tahun dirancang, proyek PLTA Kayan tak kunjung terwujud.
Nasib PLTA Kayan setelah peresmian Kawasan Industri Hijau Indonesia.
Warga desa di sepanjang Sungai Kayan bukan satu-satunya yang terancam.
LIMA kayu masih terpancang di tepi Sungai Kayan wilayah Desa Muara Pangean, Kecamatan Peso, sekitar enam jam perjalanan menggunakan perahu kencang dari Kecamatan Tanjung Selor, ibu kota Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Jumat, 21 Januari lalu, ukiran burung enggang juga masih bertengger di bagian atasnya. Delapan tahun lalu, lima batang ulin yang penuh ukiran motif Dayak itu ditancapkan dengan sebutan Tugu Lima, penanda dimulainya proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan oleh PT Kayan Hydro Energy (KHE) pada 2014.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo