Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Darah Biru dan Kerah Biru

Pudarnya kejayaan dan kekayaan keraton menyebabkan para putri dan pangeran harus menerabas tembok-tembok istana demi mencari penghidupan.

6 September 2004 | 00.00 WIB

Darah Biru dan Kerah Biru
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Mentari sudah condong ke barat tatkala seorang ibu bersama satu gadis muda menaiki becak menuju Keraton Kanoman. Sepuluh meter menjelang becak itu mencapai gerbang, lurah kesultanan yang sedang piket, Mochammad Rais, berlari-lari membukakan pintu. Tersenyum dan membungkukkan kepala, Rais membukakan gembok dan menyilakan dengan hormat. Dua perempuan dan sekarung sayur-mayur pun meluncur bersama becak ke dalam pekarangan istana.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus