Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Dalam rapat di Hambalang, Prabowo Subianto menyatakan menolak perpanjangan masa jabatan presiden.
Ada lobi yang dilancarkan kepada anggota DPR agar mendukung perpanjangan masa jabatan presiden.
Airlangga Hartarto mengatakan kepada pengurus Golkar daerah bahwa dia menolak penundaan pemilu.
DIGELAR pada Rabu pagi, 2 Maret lalu, rapat di rumah Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto di kawasan Hambalang, Bogor, Jawa Barat, membahas wacana perpanjangan masa jabatan presiden. Kepada tetamunya, sahibulbait juga mengungkapkan soal sikapnya yang menolak gagasan menunda Pemilihan Umum 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pak Prabowo menyampaikan akan tetap mengikuti kesepakatan untuk menggelar pemilu pada 14 Februari 2024,” kata anggota Dewan Pembina Gerindra, Glenny Kairupan, kepada Tempo, Jumat, 4 Maret lalu. Selain Glenny, ada sekitar 20 pengurus Gerindra hadir dalam rapat yang berlangsung selama tiga jam tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peserta rapat lain, Maher Algadri, bercerita, Prabowo juga menjabarkan sikap partai-partai terhadap wacana perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan pemilu. Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, dan Partai Golkar pada pekan ketiga Februari lalu memunculkan wacana tersebut.
Sedangkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Keadilan Sejahtera, Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Persatuan Pembangunan telah menyatakan penolakan mereka. Dalam pertemuan itu muncul pernyataan dari peserta bahwa pemilu perlu digelar tepat waktu karena elektabilitas Prabowo juga paling tinggi dibanding calon presiden lain.
Kepada peserta rapat, Prabowo Subianto juga menceritakan pertemuannya dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani. Perjumpaan dengan putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu terjadi di sela-sela Rapat Pimpinan TNI-Polri di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, sehari sebelum rapat di Hambalang.
Ketua Bidang Pemerintahan, Pertahanan, dan Keamanan PDIP itu mengajak Prabowo untuk bersama-sama menolak rencana penundaan pemilu. Prabowo menjawab bahwa partainya juga tak setuju dengan penundaan pemilu.
Glenny Kairupan membenarkan cerita Prabowo mengenai pertemuannya dengan Puan. Namun keduanya hanya saling menanyakan kabar pribadi dan partai mereka. “Itu saja yang saya tahu,” ucap Glenny, yang satu angkatan dengan Prabowo di Akademi Militer tahun 1970.
Ketua DPR Puan Maharani (tengah) saat menghadiri Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri 2022 di Mabes TNI, Jakarta Timur, 1 Maret 2022. ANTARA/Sigid Kurniawan
Ketua Pemenangan Pemilu PDIP yang juga orang dekat Puan, Bambang Wuryanto, mengaku tak mengetahui pertemuan tersebut. “Mbak Puan tidak cerita,” ujar Bambang. Menurut Bambang, pengurus partai banteng belum menggelar rapat untuk membahas wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan pemilu harus digelar pada 2024. Hasto menyatakan bahwa Megawati Soekarnoputri juga menolak penundaan pemilu. “Tak ada ruang menunda pemilu,” tuturnya, Kamis, 3 Maret lalu. Pada Maret 2021, Megawati sempat menyindir soal rencana memperpanjang masa jabatan Presiden Joko Widodo lebih dari dua periode.
Partai pendukung pemerintah yang juga menolak penundaan pemilu adalah Partai Persatuan Pembangunan. Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani bercerita, partainya membahas wacana tersebut dalam rapat virtual yang digelar pada Kamis, 24 Februari lalu. Kala itu, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa menyinggung soal sikap sejumlah partai yang mendukung penundaan pemilu.
Suharso, kata Arsul, meminta wacana itu disikapi dengan bijak. Arsul lalu menyampaikan pendapatnya agar PPP tidak keluar dari aturan hukum tata negara dan meneruskan siklus demokrasi. “Lebih baik wacana ini dihentikan karena mayoritas rakyat tidak akan setuju,” ucap Arsul.
Sikap serupa disampaikan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Melalui keterangan tertulis, Surya mengklaim partainya tetap berpegang pada konstitusi yang menyatakan pemilu berjalan lima tahun sekali. Ia pun mengajak partai lain melaksanakan Pemilu 2024 sesuai dengan jadwal.
Surya juga disebut-sebut menginstruksikan semua anggota DPR dari NasDem menolak penundaan pemilu. Dua politikus NasDem bercerita, instruksi itu keluar karena lobi-lobi untuk mendukung penundaan pemilu telah digelar di DPR. Iming-imingnya, masa jabatan anggota Dewan juga ikut diperpanjang seiring dengan penundaan pemilu.
Lima anggota DPR dari partai pendukung pemerintah mengatakan hal yang sama mengenai tawaran yang disampaikan kolega mereka di Senayan. Sebagian dari mereka menilai penundaan pemilu sebenarnya didukung oleh banyak anggota DPR karena mereka tak harus mengeluarkan biaya untuk kampanye lebih cepat. Namun mereka tetap menunggu keputusan partai.
Anggota DPR dari Fraksi Demokrat, Suhardi Duka, mengaku pernah dilobi untuk mendukung perpanjangan masa jabatan presiden. Suhardi bercerita, diskusi itu muncul sejak Undang-Undang Cipta Kerja selesai dibahas pada Oktober 2020.
Menurut dia, kala itu alasan penundaan pemilu adalah kesibukan pemerintah menangani Covid-19 dan pemulihan ekonomi. Alasan lain adalah proyek ibu kota negara yang ditargetkan rampung pada 2024. Dengan penundaan pemilu, Jokowi bisa memimpin ibu kota baru lebih lama. “Saya ingatkan hati-hati karena rakyat bisa marah,” kata Suhardi, Rabu, 2 Maret lalu.
Demokrat memang berulang kali menolak wacana penundaan pemilu. Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menuding wacana itu ditiupkan oleh segelintir kalangan yang ingin melanggengkan kekuasaannya.
Partai Golkar, yang semula ikut menggaungkan rencana penundaan pemilu, mulai balik kanan. Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto pada Kamis, 24 Februari lalu, mengatakan akan menyampaikan aspirasi petani sawit di Kabupaten Siak, Riau, yang ingin masa pemerintahan Jokowi diperpanjang. “Kami akan membicarakan dengan pimpinan partai yang lain,” ujar Airlangga.
Para pengurus partai beringin ramai-ramai mempertanyakan sikap Airlangga. Penyebabnya, Airlangga pernah menyampaikan penolakan perpanjangan masa jabatan presiden. Rapat Pimpinan Nasional Golkar yang digelar pada Maret 2021 juga menyatakan Airlangga sebagai calon presiden yang akan diusung dalam Pemilu 2024.
Meredam gejolak para pengurus di daerah, Golkar lalu mengumpulkan sekretaris partai tingkat provinsi pada Sabtu, 26 Februari lalu. Dua peserta rapat yang digelar di kantor Dewan Pengurus Pusat Golkar mengatakan, dalam pertemuan itu, Airlangga menyatakan menolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Sumber yang sama mengatakan, Airlangga berbicara juga soal persiapan Pemilihan Umum 2024. Sekretaris Golkar DKI Jakarta, Basri Baco, membenarkan adanya pertemuan tersebut. Basri mengatakan, pertemuan itu membahas persoalan administrasi partai dan kartu tanda anggota.
Menurut dia, Airlangga juga hadir memberikan semangat dan motivasi. “Selebihnya rahasia partai,” ujarnya, Jumat, 4 Maret lalu.
Airlangga juga mengumpulkan orang dekatnya di Hotel Four Seasons Jakarta pada Rabu malam, 2 Maret lalu. Dua peserta persamuhan itu bercerita, mereka bersepakat menolak perpanjangan masa jabatan presiden dan memperkuat koalisi dengan partai yang tak sepakat penundaan pemilu. Adapun Airlangga tak menanggapi permintaan wawancara yang dilayangkan Tempo ke nomor teleponnya.
BUDIARTI PUTRI UTAMI, MAYA AYU PUSPITASARI
----------
Catatan redaksi: Artikel ini telah mengalami koreksi pada Senin, 7 Maret 2022, pukul 15.52. Koreksi terjadi pada keterangan Sekretaris Golkar DKI Jakarta, Basri Baco. Sebelumnya tertulis bahwa Basri menyatakan Airlangga berbicara soal motivasinya menjadi calon presiden. Namun Basri mengungkapkan bahwa Airlangga memberikan motivasi kepada peserta pertemuan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo