Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Di radio ada jalan kaki

Lomba jalan sehat di surabaya diikuti 4.000 peserta sambil menenteng radio. Mereka tak dibekali rute yang akan ditempuh, tapi dipandu lewat siaran radio elvictor dan suara surabaya. Hadiahnya menggiurkan.

23 Januari 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

AWAL Januari lalu kebisingan jalan-jalan di Surabaya naik tajam. Bukan lantaran derum knalpot dan klakson mobil. Tapi karena empat ribu orang berseliweran di jalan sembari menenteng radio. Wzsuiiu... Ini semua karena sebuah lomba yang sekaligus menggiurkan. Bayangkan, jika peserta berhasil sebagai juara pertama, kedua dan ketiga, masing-masing merebut hadiah US$ 1.000, US$ 750, dan US$ 500. Dan hadiah tambahan lain: tiket Garuda. Tetapi syaratnya ringan. Cukup membayar Rp 500 dan menyediakan radio. "Ini lomba jalan sehat pertama di Indonesia," kata Agus Setyo Budi. Para peserta tak dibekali rute yang akan ditempuh. Mereka dipandu lewat siaran radio El Victor dan Suara Surabaya. "Biar ada suasana baru," ucap Ketua Pelaksana itu kepada Budiono Darsono dari TEMPO. Lomba semacam itu, rnenurut Agus, pernah dilihat di TVRI. Start dilakukan di empat penjuru kota. Warga Surabaya Timur mulai bergerak dari lapangan KONI di Kertajaya Indah, yang dari barat berangkat dari Jalan Sungkono. Peserta dari utara berkumpul di Tanjungper~ak. Lapangan IKIP Ketintang dipakai bagi pejalan dari selatan. Kedua pemancar tadi akan menyiarkan jalan mana saja yang harus dilewati. Begitu aba-aba start diperintahkan pukul 05.00, kontan tua dan muda, laki dan perempuan ngebut berebut jalan. Kota Surabaya di Minggu awal Januari itu ibarat sebuah kota musik. Lagu-lagu rock dan jazz silih berganti diudarakan. Hampir satu jam mereka melenggang santai menempuh jarak sekitar 8 kilometer. Namun, tepat pukul 06.00 peserta kelabakan. Panduan mendadak terputus. Yang muncul siaran berita. "Saya sempat bengong," ujar Joko Sulistyo, 20 tahun. Begitu pula yang dialami Misman, 46 tahun. "Tapi saya terus ikut yang di depan. Kalau salah jalan, ya, salah semua," kata bapak enam anak ini sambil tertawa ngakak. Beda dengan yang tidak begitu bingung. "Cuma, sebaiknya dipilih waktu yang tak ada siaran berita," kata nenek 21 cucu itu. Khusus untuk lomba ini, ia ditemani dua anak dan enam cucu, plus tiga radio. Belum ketahuan siapa yang berhasil menggaet hadiah jutaan itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus